Jejakfakta.com, MAKASSAR – Kota Makassar mengalami situasi mencekam hingga Sabtu dini hari (30/8/2025) akibat aksi massa yang membakar gedung utama DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo.
Peristiwa kebakaran ini bermula pada Jumat malam (29/8/2025), saat api pertama kali muncul di pintu masuk Gedung Tower DPRD Sulsel, yang digunakan untuk rapat komisi-komisi DPRD seperti Komisi A hingga Komisi E. Selain itu, ruang ATM Bank Sulselbar dan Pos Satpol PP juga terbakar.
Gedung DPRD Sulsel sendiri terdiri dari dua gedung, yakni gedung utama dan gedung tower. Gedung utama yang terbakar dini hari itu meliputi ruang rapat paripurna di lantai 3, ruang Ketua DPRD dan tiga Wakil Ketua di lantai 2, serta ruang fraksi di lantai bawah.
Baca Juga : HUT ke-418 Makassar Jadi Momentum Silaturahmi Kepala Daerah Se-Sulsel
Sebelumnya, kericuhan bermula saat massa membakar pos polisi di Ujung Pettarani dan Alauddin pada Jumat malam. Aksi berlanjut di pertigaan Jalan Sultan Alauddin – AP Pettarani dan pertigaan Jalan Pettarani – Hertasning, lokasi gedung DPRD Kota Makassar.
Sekitar pukul 21.00 WITA, massa berhasil memasuki ruang paripurna lantai 3 yang saat itu tengah berlangsung rapat pembahasan APBD Perubahan 2025. Dalam kericuhan ini, massa membakar belasan sepeda motor, mobil, serta bagian gedung DPRD Kota Makassar.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, anggota DPRD, pejabat Pemkot, dan direksi BUMD yang hadir dalam rapat terpaksa menyelamatkan diri dari lokasi.
Baca Juga : Pemkot Makassar Raih Dua Penghargaan Bergengsi di CNN Indonesia Award 2025
Hingga pukul 22.00 WITA, api terus membakar sejumlah bagian gedung DPRD, menyebabkan lumpuh total arus lalu lintas di Jalan AP Pettarani. Puluhan kendaraan besar terjebak sejak sore, dan pengendara roda dua hanya bisa lewat melalui celah barikade massa.
Situasi di sekitar gedung DPRD Makassar masih sangat tegang hingga malam dengan kobaran api dan massa yang bertahan sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Menuju Reformasi Jilid 2, Rakyat Bersatu”.
Aksi ini dipicu kemarahan massa atas insiden tewasnya driver ojek online, Affan Kurniawan (21), yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat unjuk rasa di Jakarta, Kamis malam (28/8/2025).
Baca Juga : GMTD Bagikan Puluhan Paket Sembako untuk Warga Sekitar Tanjung Bunga
Sekitar pukul 23.00 WITA, satu truk pasukan Marinir Lantamal VI Makassar tiba untuk melakukan pengamanan. Kedatangan mereka disambut massa dengan salam dan pelukan, menurut video yang beredar di media sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
