Jejakfakta.com, Makassar - Pesawat Garuda Indonesia Airways G1202 yang mengangkut jemaah haji kloter 2 Debarkasi Makassar dari Jeddah Saudi Arabia mendarat di bandar udara internasional Sultan Hasanuddin Makassar pukul 03.35 Kamis dini hari (06/07/2023). Kloter ini diisi 388 jemaah haji asal Kabupaten Soppeng, Selayar dan Kota Makassr serta 5 orang petugas.
Sekira 1 jam selepas landing, jemaah haji tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar tanpa seremoni penyambutan dan penerimaan secara resmi oleh PPIH Debarkasi Makassar. Ini demi memprcepat proses pemulangan jemaah ke daerah asal atau ke tempat tinggal masing-masing.
248 jemaah asal “Kota Kalong” Kabupaten Soppeng, 107 jemaah asal Kabupaten Selayar dan 33 jemaah haji dari kota Makassar, kemudian diserahkan secara resmi oleh Kepala Bidang Penerimaan Jemaah PPHI Debarkasi Makassar Wahyuddin Hakim kepada PPHI Daerah masing-masing.
Baca Juga : Dirbina Haji Buka Seleksi Tahap II PPIH Kloter dan Arab Saudi Sulsel, Ini Pesannya
“Seluruh rangkaian kegiatan kita ubah. Prosesi pemberangkatan dan kedatangan kita persingkat. Kita tidak perlu berlama-berlama. Pelepasan secara formal ditiadakan. Tidak perlu ada sambutan-sambutan. Paspor, koper, dan air zamzam nanti diambil jemaah di daerah masing-masing,” ucap Wahyuddin Hakim.
Olehnya itu, lanjut Wahyuddin Hakim, mulai saat ini tanggungjawab PPIH Debarkasi Makassar diserahkan ke PPIH Daerah, dalam hal ini Kepala Kantor Kemenag dan pemerintah daerah.
Pada kesempatan ini, Wahyuddin Hakim mewakili PPIH Debarkasi Makassar menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah. “Inilah perjuangan kami dengan ikhlas melayani para jemaah, semoga amal jariyah juga didapatkan oleh petugas,” tandasnya.
Baca Juga : Menag RI dan Menhaj Saudi Bertemu di Masjidil Haram, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat
Dibekali K3JH, Jemaah Haji Gratis Berobat 21 Hari
Sebelum jemaah kloter 2 diserahkan ke PPIH daerah masing-masing, dr. Eko Nugroho dari tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Makassar yang bertugas dalam proses debarkasi rutin terlebih dahulu memaparkan tentang manfaat Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) yang dibagikan kepada jemaah ketika memasuki aula Arafah Asrama Haji Makassar.
“Kalau ada keluhanta sesampainya di daerah seperti sesak nafas, nyeri tenggorokan, mual bahkan muntah, diare dan kaku tengkuk segera periksakan diri ke Puskesmas terdekat karena dikwatirkan ada penyakit berbahaya yang bapak ibu jemaah haji bawa dari luar,” papar dr. Eko
Baca Juga : Bawaslu Soppeng Mitigasi Politisasi ASN di Pilkada Serentak 2024
Ditambahkan, jemaah haji tidak perlu kwatir akan pungutan biaya di Puskesmas karena selama 21 hari kedepan, jemaah haji yang baru pulang dari tanah suci masih dalam pemantauan pemerintah sehingga layanan akan diberikan secara gratis meskipun tidak memiliki BPJS.
“Selama 21 hari kedepan jemaah haji dalam pemantaun, karena mewaspadai bawaan penyakit dari luar, olehnya itu jika ada gejala seperti yang saya sebutkan dialami oleh jemaah maka segera periksakan diri ke Puskesmas dan itu gratis walau tidak memiliki BPJS, tapi jika punya tetap tunjukkan,” pungkasnya. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News