Jejakfakta- Hisab di hari kemudian super akurat, yaitu perhitungan yang tidak akan melewatkan amal sekecil apapun meski sebesar atom. Untuk mengonfirmasi hal ini, ada mimpi-mimpi yang memperlihatkan orang yang telah mati yang terkenal karena keutamaan dan kesalehannya.
Salah satu dari mereka yang muncul dalam mimpi itu adalah Umar bin Al-Khattab setelah kematiannya.
Mimpi tersebut menjelaskan kengerian dan keakuratan hisab. Umar berkata, "Demi Allah, singgasanaku hampir roboh jika aku tidak menemukan Tuhan Yang Maha Penyayang." Putranya, Abdullah, melihatnya dalam mimpi dan bertanya tentang kondisinya. Umar berkata, "Ketika kalian meletakkanku di kuburan, mereka membawaku ke pinggir neraka, lalu mereka bertanya kepadaku tentang lubang di jembatan dan tentang semua kondisi rakyatku, sampai mereka berkata, "Di wilayah kekuasaanmu ada seorang wanita tua yang punya seekor sapi. Ia memerah susunya dengan sangat kencang. Itu terjadi di wilayah kekuasaanmu. Mengapa kamu mengabaikan ketidakadilan wanita tua itu terhadap sapinya? Mengapa kamu tidak mencegah ketidakadilan seorang perempuan tua terhadap seekor sapinya?"
Baca Juga : Caleg DPR RI Tepis Tudingan Money Politik, Uang 200 Juta untuk Jasa Saksi TPS
Putra Umar, Abdullah, melihatnya lagi dalam mimpi 12 tahun setelah kematiannya. Umar berkata, "Aku mendapat teguran Allah, Dia memintaku perhitungan soal rakyat. Dulu di Syam ada jembatan berlubang. Kaki anak kambing betina milik seorang nenek terperosok ke sana sehingga salah satu kakinya patah. Allah bertanya kepadaku, 'Mengapa jembatan itu tidak diperbaiki sehingga tidak membikin macet bagi anak-anak kambing?' Aku katakan, 'Ya Tuhan, aku ada di Madinah dan tidak ada kabar tentang jembatan itu.' Allah berfirman, 'Wahai Umar, mengapa kamu mengambil wilayah kekuasaan di dunia sebegitu luas sehingga tidak mampu kamu pantau?'"
Ibnu Abbas melihat Umar dalam mimpinya setelah kematiannya dan bertanya tentang kondisinya. Umar berkata, "Allah Yang Mahakuasa menghentikanku di hadapan-Nya dan menayaiku, kemudian Dia berfirman, "Wahai Umar, seorang wanita memanggilmu di pinggir sungai Efrat, karena salah satu kambingnya celaka. Dia berkata, 'Oh Umar, oh Umar!' Dia meminta tolong kepadamu, tetapi kamu tidak menyambutnya.' Aku katakan, 'Demi keagungan dan kemuliaan-Mu, aku tidak mengetahui hal itu, dan engkau lebih tahu dariku.' Allah berfirman kepadaku, 'Itu harusnya menjadi kewajibanmu. Aku bergemuruh karena masalah itu hingga saat.'"
Ada banyak adegan tentang hisab yang akurat. Diriwayatkan bahwa salah satu dari orang yang bermimpi melihat Hari Kiamat telah terjadi dan orang-orang dimasukkan ke dalam surga, sampai giliran Malik bin Dinar dan Muhammad bin Wasi' datang untuk masuk surga. Dia bercerita, "Aku menunggu mereka untuk melihat siapa di antara mereka yang lebih dulu masuk ke surga. Ternyata Malik bin Dinar yang lebih dulu masuk. Aku berkata, 'Aneh. Muhammad bun Wasi' padahal lebih berilmu dan lebih paham soal fikih.' Mereka berkata, 'Benar. Namun, selama di dunia, Muhammad bin Wasi' mempunyai dua baju gamis, sedangkan Malik bin Dinar hanya memiliki satu baju gamis.' Perbedaannya ternyata karena itu. Dua baju gamis tidak sama dengan satu baju gamis. Pemilik dua baju gamis perhitungannya lebih lama daripada pemilik satu baju gamis.
Baca Juga : Daftar 85 Caleg DPRD Sulawesi Selatan 2024 Terpilih, NasDem Kunci 17 Kursi
Wallahu a'lam.
Kisah di atas dikutip dari kitab Akhbar al-Mauta fi at-Turats karya Kamil Yusuf al-Atum, penerjemah Abdul Halim dan M. Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News