Sabtu, 17 Mei 2025 18:55

DMI Teken MoU dengan Tiga Kementerian dan BTN untuk Kemajuan Umat

Editor : Redaksi
Penulis : Samsir
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara DMI dengan tiga kementerian dan BTN,  disela membuka Rakernas dan Halal Bihalal Dewan Masjid Indonesia di Hotel Tavia, Jakarta, Sabtu (17/5/2025). @Jejakfakta/dok. Istimewa
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara DMI dengan tiga kementerian dan BTN, disela membuka Rakernas dan Halal Bihalal Dewan Masjid Indonesia di Hotel Tavia, Jakarta, Sabtu (17/5/2025). @Jejakfakta/dok. Istimewa

Memperkuat peran masjid dalam pendidikan, penyelesaian tanah wakaf, serta penciptaan tenaga kerja terampil dan religius.

Jejakfakta.com, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), mengingatkan agar masjid bisa memaksimalkan fungsi dan perannya dalam memajukan perekonomian masyarakat. Hal itu disampaikan JK dalam sambutannya saat membuka Rakernas dan Halal Bihalal Dewan Masjid Indonesia di Hotel Tavia, Jakarta, Sabtu (17/5/2025).

"Memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid itu adalah misi kita. Kita harus lebih perkuat lagi karena kelemahan umat Islam bukan pada keimanan, ibadah, dan pengetahuan, tetapi pada aspek ekonomi," kata JK di hadapan ratusan peserta Rakernas.

Rakernas dan Halal Bihalal DMI tersebut juga dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu'ti, Menteri ATR Nusron Wahid, Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli, serta perwakilan dari Bank Tabungan Negara (BTN). Dalam acara ini, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara DMI dengan tiga kementerian dan BTN.

Baca Juga : JK Tegaskan Empat Pulau Milik Aceh: Dibentuk dengan UU, Lebih Tinggi dari Kepmen

JK menjelaskan bahwa kolaborasi ini bukan tanpa alasan. Ketiga kementerian tersebut diharapkan dapat saling mendukung dalam mewujudkan kehidupan ekonomi dan sosial umat Islam yang lebih baik.

"Kita ajak Menteri Dikdasmen karena kita ingin membuat satu masjid satu perpustakaan. Kita ingin mengurangi ketergantungan anak-anak bermain HP dengan literasi," ujar JK.

Selain perpustakaan, JK juga telah meluncurkan program agar setiap masjid memiliki PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Hal ini dilakukan sebagai upaya membangun generasi muda Islam yang lebih baik dan memiliki dasar keislaman yang kuat.

Baca Juga : Pemkot Makassar Akan Tingkatkan Kesejahteraan Guru Mengaji, Imam Masjid dan Petugas Jenazah

Kerja sama dengan Kementerian ATR, lanjut JK, ditujukan untuk menyelesaikan administrasi tanah-tanah wakaf. JK tidak ingin terjadi sengketa antara pengurus masjid dengan keluarga pemberi wakaf.

"Banyak kasus tiba-tiba jadi sengketa karena ingin diambil alih oleh ahli waris," jelasnya.

Sementara itu, melalui kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, DMI akan bersinergi dalam mencetak tenaga kerja yang siap pakai.

Baca Juga : Negara Dihargai Jika Maju Secara Ekonomi, Tegas Jusuf Kalla di UI

"Bangsa ini butuh tenaga kerja, tapi yang sudah terlatih dan memiliki keterampilan. Nah, DMI punya wadahnya," kata JK.

"Mari kita cetak tenaga kerja yang tidak hanya terlatih, tapi juga religius," tambahnya.

Lebih jauh, JK berharap masjid-masjid di Indonesia tidak pernah sepi, bahkan jika memungkinkan, terbuka 24 jam untuk umat.

Baca Juga : Jusuf Kalla Harap UMI Makassar dan NUS Singapura Bekerja Sama dalam Riset Warisan Maritim Singapura dan Sulawesi

Ia juga bersyukur karena masjid-masjid di Indonesia kini semakin modern, indah, dan berdiri di lahan yang luas. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik dibandingkan dengan kondisi masjid di masa lalu, tanpa melupakan fungsi utamanya.

"Fungsi utamanya adalah memakmurkan dan dimakmurkan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#DMI #Jusuf Kalla #MoU DMI #masjid Indonesia #ekonomi umat #tanah wakaf #PAUD masjid #tenaga kerja religius #literasi anak #masjid modern #kementerian ATR #Kemenaker #btn
Youtube Jejakfakta.com