Selasa, 03 Januari 2023 11:59

Aliran ‘Bab Kesucian’ di Gowa, Kemenag Sulsel Akan Lakukan Pembinaan

Editor : Nurdin Amir
Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni menyampaikan, pihaknya akan mengupayakan solusi untuk melakukan proses klarifikasi dan pembinaan di aliran Bab Kesucian, Selasa (03/01/2023). @Jejekfakta/DokHumas Kemenag Sulsel
Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni menyampaikan, pihaknya akan mengupayakan solusi untuk melakukan proses klarifikasi dan pembinaan di aliran Bab Kesucian, Selasa (03/01/2023). @Jejekfakta/DokHumas Kemenag Sulsel

"Kami sering menggelar pengajian yang diberi nama Bab Kesucian. Dalam pengajian itu hanya mengajarkan tujuh ilmu yang terdiri dari ilmu syariat, tarekat, hakekat, makrifat, kalam, musyahda dan qoid," sebut Hadi membantah pernyataan MUI Sulsel.

Jejakfakta.com, Gowa - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gowa masih melakukan klarifikasi dugaan ajaran sesat oleh Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah yang disampaikan MUI Sulawesi Selatan, Senin (02/01/2023).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Aminuddin mengatakan saat ini penyuluh Kemenag Gowa kolaborasi dengan Intel Kodim Gowa dan Kesbanpol, Senin (02/01/2023) pagi kemarin sudah mendatangi lokasi yayasan tersebut untuk bertemu dengan kepala yayasan.

"Jadi saya juga sementara tunggu konfirmasi mereka, jadi sementara tim mengecek," kata Aminuddin saat dihubungi Jejak Fakta via telepon. 

Baca Juga : Kurikulum Cinta, Direktur KSKK: Suplemen untuk Memperkaya Kurikulum Merdeka

Semetara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulsel, Khaeroni menanggapi terkait dugaan adanya aliran sesat di Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah, Gowa.

Khaeroni menyampaikan, pihaknya akan mengupayakan solusi untuk melakukan proses klarifikasi dan pembinaan. 

“Saya kira berkaitan dengan ‘Bab Kesucian’ kementerian agama sedang mengupayakan solusi yang terbaik, dan kami sedang melakukan proses klarifikasi,” ucap Khaeroni kepada wartawan di Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga : Kakanwil Kemenag Sulsel Hiasi Kantor dengan Ornamen Imlek, Doakan Umat Konghucu

Saat ini, Kata Khaeroni, tim Kemenag sudah turun melakukan pengecekan untuk mengklarifikasi ajaran yang diduga sesat itu dengan menggunakan sistem dialog di yayasan tersebut.

“Proses binaan. Kami juga sudah menurunkan aparatur kementerian agama, baik administrator, maupun penyuluh di lingkungan terdekat. Juga diutamakan dan kita kerjasama dengan aparat Kementerian yang lain, instansi yang lain. Mudah-mudahan dapat terselesaikan dengan baik,” papar Khaeroni. 

Pimpinan Aliran Bab Kesucian Bantah MUI Sulsel

Baca Juga : Kakanwil Kemenag Sulsel dan Balai Litbang Agama Makassar Luncurkan Program Sekolah Moderasi Beragama

Diberitakan sebelumnya, Yayasan Nur Mutiara Mutmainah Makrifatullah yang berlokasi di Jalan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi selatan, dalam rilis resmi tertulis Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel disebut menganut ajaran menyimpang alias sesat.

Hal itu kemudian dibantah oleh Wayan Hadi Kusumo, atau lebih dikenal dengan Hadi Minallah Aminullah Ahmad, sebagai pemimpin Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah, Senin (2/1/2023).

Menurutnya, Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah, telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Karena yayasan tersebut sudah ada sejak 1991 di Sumatera Barat, dan baru masuk ke Kabupaten Gowa, Sulsel 2021 lalu.

Baca Juga : 114 Peserta Ikuti Seleksi PHD Sulsel 1446 H/2025 M, Ini Pesan Direktur Bina Haji

"Kami sering menggelar pengajian yang diberi nama Bab Kesucian. Dalam pengajian itu hanya mengajarkan tujuh ilmu yang terdiri dari ilmu syariat, tarekat, hakekat, makrifat, kalam, musyahda dan qoid," sebut Hadi membantah pernyataan MUI Sulsel.

Jika melihat gambar yang tersebar sebagai kantor yayasan, gedung tersebut merupakan bangunan berlantai 10 yang di atasnya terdapat kubah masjid.

Dan pengikut Bab Kesucian berjumlah 20 orang. "Bangunan yang berdiri di tengah tanah lapang itu saat ini tengah direnovasi," kata Hadi sebagai pemilik lahan.

Baca Juga : Kakanwil Kemenag Sulsel Buka Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Maros

Dia pun menyesalkan pernyataan yang menyebut mereka sesat. Lantaran kata Hadi, MUI Sulsel belum pernah melakukan pemeriksaan langsung untuk memastikan ajaran di yayasan mereka.

“Yang memviralkan itu, saya baca dari MUI Sulsel, nah, mereka dari pihak MUI tidak pernah klarifikasi, tidak pernah datang menanyakan. Bagaimana mengatakan sesat, hanya mengambil gambar, mengambil foto, lalu menuliskan kata-kata sesat tanpa klarifikasi, tampa bertanya, itukan sepihak," tukas Hadi.

"Apabila saya sesat seharusnya kan dibimbing, kalau melihat yang salah, bukan menyalahkan, memperbaiki yang salah bukan dengan cara yang salah apalagi mengambil gambar tanpa izin, memposting di media sosial, meletakkan kata-kata sesat itu bagaimana,” sambung Hadi.

Dia juga membantah, jika mengharamkan makan daging dan ikan. "Kita hanya menyarankan hidup sehat dan pola pikir yang sehat. Bahkan di yayasan itu juga melaksanakan shalat lima waktu. Karena di dalam yayasan terdapat masjid untuk pengikut pengajian Bab Kesucian. Pengikutnya juga adalah dari yatim piatu dan tuna wisma tahfidz quran," lanjut Hadi.

Ia pun menanyakan buktinya atas tuduhan yang tidak berdasar, dan tidak valid pada yayasannya. "Berbicara itukan harus ada datanya,” pungkas Hadi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#Bab Kesucian #Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah #Kemenag Sulsel #Klarifikasi #Pembinaan
Youtube Jejakfakta.com