Jejakfakta.com, Palopo - Gabungan mahasiswa dan pencinta alam, bersama Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) Palopo, Pemerintah Kecamatan Wara Selatan, Perguruan Tinggi, dan Pemerhati Kesehatan menggelar aksi bersih sampah plastik bernilai ekonomis di Kota Palopo, Minggu (22/1/2023).
Aksi bersih sampah ini di inisiasi oleh Komunitas Kawan Lingkungan (KAWALI) Kota Palopo difokuskan di wilayah pesisir pantai di Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo. Gerakan ini dilakukan karena sampah plastik sudah sangat mencemari kebersihan laut dan pantai.
"Untuk saat ini aksi bersih sampah dilakukan fokus di satu titik yaitu di wilayah pesisir pantai," ujar Direktur YBS Palopo, Abdul Malik Saleh, saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (22/1/2023).
Baca Juga : Robot Drone Inovasi Mahasiswa Poltek Bisa Dipakai Siram Tanaman Padi
Malik menjelaskan jumlah sampah plastik yang dikumpulan dalam aksi kali ini sekitar 150 kg dari berbagai jenis sampah dan saat ini ada di kantor Bank Sampah Baruga (BSB) YBS Palopo.
"Sampah ini akan di bawa ke pabrik di Makassar, dan pembeli sampah yang ada di Makassar, sesuai jenis sampah plastik yg mereka butuhkan," jelasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah lingkungan di sekitarnya dengan memilah sampah di rumahnya masing-masing..
Baca Juga : Derita Korban Gempa Turki di Tengah Hujan Salju
"Masyarakat agar memilah sampah dari sumbernya, baik itu dari masyarakat secara individu, rumah tangga atau sumber sampah lainnya," terangnya.
Aksi bersih sampah plastik ini, kata Malik akan terus dilakukan di sejumlah wilayah di Kota Palopo untuk mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Baca Juga : Tak Penuhi Alat Bukti, PB Ipmil Raya Minta 12 Mahasiswa Palopo Dibebaskan dari Tuduhan Pembunuhan
"Dan insyaAllah kegiatan seperti ini tetap kita lakukan di beberapa titik, bukan cuma di pesisir saja, tapi di sungai, ditempat yang berpotensi sebagai sumber sampah untuk mengedukasi masyarakat agar tdk membuang sampah sembarangan dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi timbulnya sampah dan meminimalisir sampah ke laut," tegasnya.
Lebih jauh lagi Abdul Malik menjelaskan, sampah plastik butuh waktu bertahun-tahun untuk hancur. Selain itu juga bisa menimbulkan berbagai penyakit, dan menjadi sarang nyamuk jika banyak berserakan.
“Jika menemukan sampah plastik berserakan, hendaknya dipungut. Karena sebagian sampah-sampah yang ada, diantaranya ada yang bermanfaat untuk dikelola atau didaur ulang, dan bernilai ekonomis. Misalnya sampah botol plastik botol bekas minuman, per kilogramnya dihargai Rp.2000," ujarnya. (*)
Baca Juga : Tidak Mampu Bayar UKT, Seorang Mahasiswa Aksi Diam di Depan Unhas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News