Ahad, 10 Maret 2024 10:03

Menkes Budi Gunadi Sebut Muhammadiyah Berperan Besar dalam Peningkatan Kesehatan Indonesia

Editor : Nurdin Amir
Penulis : Atri Suryatri Abbas
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan At Ta’awun Tower dan melakukan groundbreaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Sabtu (09/03/2024) kemarin. @Jejakfakta/dok. Muhammadiyah.or.id
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan At Ta’awun Tower dan melakukan groundbreaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Sabtu (09/03/2024) kemarin. @Jejakfakta/dok. Muhammadiyah.or.id

Indonesia memiliki 92 Fakultas kedokteran dan Dokter umum masih kurang 150.000 orang.dan tidak merata di seluruh provinsi.

Jejakfakta.com, Surabaya -- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pengakuan akan peran besar Muhammadiyah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia.

Pernyataan ini ia sampaikan saat meresmikan At Ta’awun Tower dan melakukan groundbreaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya pada Sabtu (09/03/2024) kemarin.

Dalam sambutannya, Menteri Budi Gunadi Sadikin menyoroti kekuatan Muhammadiyah dalam sektor Kesehatan dan Pendidikan, menyebutnya sebagai elemen penting bagi kemajuan bangsa.

Baca Juga : PP Muhammadiyah Umumkan Idul Fitri Jatuh pada 10 April 2024

“Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,” ujar Menkes Budi Gunadi dikutip dari Muhammadiyah.or.id.

Budi Gunadi juga memaparkan indikator negara maju, dengan Indonesia harus mencapai Gross National Income (GNI) per kapita sebesar 13.000. Saat ini, Indonesia masih berada pada angka 4.800, dan pendapatan rata-rata rakyat Indonesia harus mencapai 15 juta rupiah untuk memenuhi standar negara maju.

“Kalau mau jadi negara maju sekarang baru sekitar 5 juta orang jadi kita harus naikan tiga kali lipat rata-rata pendapatan Indonesia supaya masuk definisi negara maju,” tambahnya.

Baca Juga : Prof Ambo Asse: Mengurus Muhammadiyah itu Sehat dan Menggembirakan

Menkes Budi Gunadi juga mengingatkan tentang bonus demografi, di mana 23% dari 192 negara yang berhasil menjadi negara maju mengalami perkembangan tersebut dalam suatu jendela waktu tertentu.

Ia menekankan pentingnya usia produktif dari suatu bangsa, yang berada dalam rentang usia 15 hingga 60 tahun, sebagai modal besar untuk mencapai kemajuan dalam pembangunan nasional.

Tak hanya itu, Budi Gunadi juga menyoroti puncak bonus demografi Indonesia pada periode 2030-2035 sebagai kesempatan terbesar untuk mencapai status negara maju. Ia menegaskan bahwa masa depan bangsa ini bergantung pada tanggung jawab bersama dalam memanfaatkan peluang tersebut.

Baca Juga : BRIN Sebut Lebaran pada 10 April, Tak Ada Perbedaan Muhammadiyah dan Pemerintah

“Dokter umum kita masih kurang 150.000 orang. Fakultas kedokteran kita ada 92, dan tidak merata di seluruh provinsi. Akibatnya pemenuhan dokter di provinsi susah,” ungkapnya.

Menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan peningkatan jumlah dokter umum di seluruh Indonesia.

Tak lupa Budi Gunadi menyampaikan rasa terima kasih kepada fakultas kedokteran di Muhammadiyah yang telah berperan aktif dalam mendukung perkembangan keilmuan kesehatan.

Baca Juga : Fenomena Non Muslim Berburu Takjil, Dadang Kahmad: Kerukunan Antarumat Beragama

Dengan penuh keyakinan, ia menandaskan harapannya agar Fakultas Kedokteran di Muhammadiyah menjadi pionir dan pemimpin dalam hal kemajuan keilmuan kesehatan di Indonesia.

“Kita jadikan Fakultas Kedokteran di Muhammadiyah sebagai Fakultas Kedokteran masa depan, menjadi yang terdepan. Saya percaya FK Muhammadiyah bisa, karena semua telah terintegrasi dengan baik,” tandasnya.

Hal ini menunjukkan keyakinan akan potensi dan peran strategis Muhammadiyah dalam mendukung perkembangan sektor kesehatan nasional.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#Budi Gunadi #Muhammadiyah #sektor Kesehatan #kemajuan bangsa #bonus demografi #Fakultas Kedokteran
Youtube Jejakfakta.com