Senin, 15 September 2025 13:58

Sarasehan AJI di Festival Media 2025: Dorong Liputan Indepth dan Perkuat Jejaring Alternatif

Editor : Redaksi
Penulis : Sherine Grace
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar sarasehan bersama sejumlah AJI kota dalam rangkaian Festival Media (Fesmed) 2025 di Benteng Ujung Pandang, Sabtu (13/9/2025). @Jejakfakta/dok. Istimewa
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar sarasehan bersama sejumlah AJI kota dalam rangkaian Festival Media (Fesmed) 2025 di Benteng Ujung Pandang, Sabtu (13/9/2025). @Jejakfakta/dok. Istimewa

Memperkuat jejaring untuk memperluas dampak gerakan kebebasan pers sekaligus memperkuat dukungan terhadap jurnalisme independen.

Jejakfakta.com, MAKASSAR – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar sarasehan bersama sejumlah AJI kota dalam rangkaian Festival Media (Fesmed) 2025 di Benteng Ujung Pandang, Sabtu (13/9/2025).

Forum ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk memperkuat kerja-kerja jurnalistik, khususnya di tengah tantangan kebebasan pers dan ketenagakerjaan media.

Sarasehan dihadiri langsung oleh Ketua AJI Indonesia, Nany Afrida, Sekjen AJI Bayu Wardhana, Ketua AJI Makassar Dhidit Haryadi, serta Ketua Panitia Fesmed Syahrul Ramadhan, bersama perwakilan AJI dari berbagai kota.

Baca Juga : Media Alternatif Deklarasikan Komitmen Perjuangan Kebebasan Pers di Festival Media 2025

Dalam diskusi, peserta menekankan pentingnya memperbanyak liputan mendalam (indepth news) yang fokus pada isu masyarakat, mulai dari konflik agraria, krisis lingkungan, hingga keberagaman.

Liputan semacam ini dianggap vital untuk mengembalikan fungsi media sebagai kontrol sosial dan pembawa suara publik yang kerap terpinggirkan.

Namun, disadari pula bahwa tidak semua redaksi memberi ruang bagi laporan mendalam. Karena itu, sarasehan merekomendasikan agar jurnalis dan komunitas pers memaksimalkan media alternatif sebagai saluran publikasi.

Baca Juga : Dari Toraja ke Bukit Tigapuluh: Tradisi dan Ekosistem Terhimpit Perubahan Zaman

Media alternatif dipandang bisa menjadi ruang hidup bagi karya-karya jurnalisme berkualitas yang sering kali tidak mendapat tempat di media arus utama.

Selain itu, peserta juga menekankan perlunya membentuk atau mengaktifkan kembali Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) sebagai wadah advokasi terhadap berbagai bentuk kekerasan yang dialami pekerja media.

Dalam aspek ketenagakerjaan, forum merekomendasikan pembentukan Forum Serikat Pekerja Lintas Media Indonesia (FSPMI) di setiap provinsi untuk memperkuat solidaritas pekerja media dalam memperjuangkan hak-hak dasar, termasuk upah layak dan kondisi kerja yang adil.

Baca Juga : Fesmed 2025 Resmi Dibuka di Makassar, Seruan Perlawanan terhadap Pembungkaman Pers Menggema

Rekomendasi terakhir yang muncul adalah memperkuat jejaring dengan masyarakat sipil, khususnya pers mahasiswa, jurnalisme warga, hingga para influencer yang memiliki visi sejalan dengan nilai-nilai AJI.

Jejaring ini diharapkan mampu memperluas dampak gerakan kebebasan pers sekaligus memperkuat dukungan terhadap jurnalisme independen.

“Pers tidak bisa bekerja sendirian. Kita butuh kerja kolaboratif dengan masyarakat sipil, agar jurnalisme benar-benar kembali ke fungsi utamanya: melayani kepentingan publik,” ujar Nany Afrida dalam forum.

Baca Juga : Kebebasan Pers Dibungkam, AJI Peringatkan Kembalinya Rezim Represif

Festival Media 2025 di Makassar menjadi momentum konsolidasi AJI untuk memperkuat strategi menghadapi tantangan kebebasan pers, sekaligus menegaskan pentingnya etika, kualitas liputan, dan solidaritas jurnalis di seluruh Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#Festival Media 2025 #Kebebasan Pers #Aliansi Jurnalis Independen #AJI #liputan mendalam #media alternatif
Youtube Jejakfakta.com