Anak muda telah memahami salah satu fungsi penting partai politik, yaitu untuk mendudukkan kadernya di kursi kekuasaan. Dan anak muda yang ikut dalam partai politik bertujuan untuk menjadi anggota legislatif.
Hal itu disampaikan Adinda Tenriangke Muchtar, Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII), dalam diskusi online dalam Ruang Publik Edisi 17 dengan tema “Unpacking Persepsi dan Partisipasi Politik Anak Muda Jelang Pemilu 2024”, Jumat (27/1).
Menurut Adinda, pemahaman anak muda dalam partispasi politik pada pemilu tergambar dalam hasil angket yang dilakukannya selama tiga kali pada tahun 2022.
Baca Juga : Pendaftaran Calon Anggota KPU 11 Kabupaten di Sulsel Dibuka, Rekomendasi Ormas Boleh Tapi Tidak Wajib
Adinda juga menemukan, jika anak muda punya persepsi sendiri terhadap bakal calon presiden. Misalnya, mereka menganggap Prabowo Subianto, dapat mengatasi korupsi di Indonesia. "Atau malah Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, yang dianggap dapat membuka lapangan kerja, contohnya.
Meski demikian kata Adinda tentu itu, masih perlu dipelajari lebih lanjut. Karena ada juga temuan menarik dalam hasil angket yang dilakukan TII, yaitu tentang Anies Baswedan.
"Anies Baswedan yang mantan Menteri Pendidikan dan masuk dalam bursa capres, ternyata tidak terlalu dilirik anak muda. Mereka lebih condong melihat sosok Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang dapat memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia jika terpilih menjadi presiden,” lanjut Adinda.
Baca Juga : Bawaslu: Pasang Spanduk dan Baliho Boleh, Asal tidak Mengajak Memilih
Dosen Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar, Gustiana A Kambo menambahkan, berbicara mengenai partisipasi politik anak muda, maka penting untuk melihat partisipasi anak muda secara utuh, bukan hanya datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Tapi kita harus optimis keberadaan anak muda dalam politik justru semakin menyehatkan demokrasi kita," tambahnya.
Sementara Tenaga Ahli Komisioner Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Denny Siallagan menjelaskan, KPU terus berusaha terus meningkatkan partisipasi politik anak muda dalam pemilu atau pilkada, karena mereka punya peran penting.
Baca Juga : Intelejen Mewaspadai Politik Identitas dan Radikalisme Jelang Pemilu 2024
"Jadi dibuatlah yang namanya Duta Pemilu, Relawan Demokrasi, Sekolah atau Kelas Politik, KPU Goes to Campus, atau terlibat langsung sebagai penyelenggara pemilu," pungkasnya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News