Cianjur, jejakfakta.com – Pilu seperti teriris sembilu membaca laporan atas evakuasi mayat ibu berpelukan dengan mayat kedua anaknya, korban gempa bumi di Cianjur.
Tim gabungan menemukan ketiga jasad tersebut di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/22).
Informasi yang dihimpun dari Antara, posisi sang ibu memeluk seorang anaknya, dan seorang anaknya lagi memeluk punggung ibunya.
Baca Juga : Korban Hilang Pascagempa Cianjur kembali Bertambah, Korban Meninggal 327 Jiwa
Ketiga jasad tertimbun longsoran akibat gempa bumi 5,6 magnitudo Cianjur Senin (21/11).
Petugas evakuasi Basarnas dan tim gabungan harus mengeruk longsoran berlapis-lapis untuk akhirnya menemukan korban.
Menurut laporan Basarnas, mayat ibu dan kedua anaknya terbawa longsor dari Desa Mangunkerta ke Desa Cijedil, dalam Kecamatan Cugenang.
Baca Juga : Update: Cianjur 318 Korban Meninggal, 73.693 Pengungsi
Proses identifikasi bahwa betul ketiga korban adalah ibu dan dua anaknya, dilakukan di RSUD Sayang Cianjur.
Kini 318 Korban Meninggal
Data terbaru BNPB, tercatat 318 korban meninggal pascagempa Cianjur (21/11/22). Sebelumnya 310 korban meninggal akibat gempa 5,6 magnitudo itu.
Baca Juga : Gubernur Sumbar Kirim 1,3 Ton Rendang untuk Korban Gempa Cianjur, Masakan Dagingnya Tahan 1 Bulan
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan, merilis data terbaru korban Sabtu (26/11/22) pukul 17.00 WIB.
Fajar menyampaikan, tim gabungan menemukan delapan korban meninggal yang sebelumnya dinyatakan hilang.
Dua korban meninggal di antaranya merupakan warga Desa Cijedil yang termasuk dalam korban hilang. Alhasil, jumlah korban hilang yang sebelumnya 24 berkurang menjadi 14 orang.
Baca Juga : Kini Cianjur 310 Korban Meninggal Dunia, Puluhan Korban Hilang masih dalam Pencarian
"Dua warga yang ditemukan jasadnya di Warung Sinta pada Jumat (25/11) kemarin merupakan warga Desa Cijedil yang termasuk dalam data orang hilang, sehingga hingga saat ini korban yang dinyatakan masih hilang berkurang menjadi 14 orang," kata Fajar.
Data korban luka-luka berjumlah 7.729 dengan rincian luka berat 545 orang, luka ringan 7.134 orang.
Korban luka berat yang masih dirawat hingga saat ini sebanyak 108 orang. Korban luka ringan yang sudah tertangani sudah kembali ke rumah masing-masing.
Data warga yang mengungsi sebanyak 73.693 orang.
BNPB bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan UNFPA telah melakukan survei data pengungsi terpilah untuk mengetahui distribusi usia, jenis kelamin, dan kelompok rentan di pos pengungsian.
Titik pengungsian yang telah disurvei sebanyak 207 titik.
Jumlah KK yang disurvei sebanyak 21.566 KK dengan total pengungsi sebanyak 45.976 jiwa dengan rincian laki-laki 20.002 jiwa, wanita 25.974 jiwa, penyandang disabilitas 65 jiwa.
BNPB juga mengerahkan sepeda motor untuk melakukan percepatan distribusi logistik di daerah sulit dijangkau kendaraan besar.
Hingga Jumat (25/11/22) pukul 18.00 WIB, bantuan dari BNPB yang didistribusikan berupa sembako sebanyak 3.000 paket, selimut 6.000 lembar, matras 5.000, air garam 500, hygiene kits 1.000, kasur 500, velbed 275, tenda pengungsi ukuran 2 x 2 m, 200 set dan genset 10.
Sabtu (26/11) BNPB kembali mengirimkan dan mendistribusikan bantuan logistik berupa tenda pengungsi sebanyak 30 unit, tenda gulung 1.000, sembako 2.000 paket, selimut 5.000, matras 5.000 dan hygiene kits 2.000. (Ile/Src: Antara & BNPB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News