Sabtu, 02 Desember 2023 13:37

Gencatan Senjata Usai, Serangan Udara Israel Tewaskan 178 Warga di Gaza

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul dari gedung-gedung di Gaza yang masih terkena serangan Israel, Jumat 1 Desember 2023. (AFP)
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul dari gedung-gedung di Gaza yang masih terkena serangan Israel, Jumat 1 Desember 2023. (AFP)

“Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza,” kata Jens Laerke, juru bicara urusan kemanusiaan PBB di Jenewa.

Gaza - Jumat (1/12/2023) pagi waktu setempat Jalur Gaza Palestina kembali mendapat serangan udara dari pesawat-pesawat tempur Israel. Serangan perdana Zionis setelah gagalnya perundingan untuk memperpanjang gencatan senjata ini menewaskan 178 orang dan 589 terluka di Gaza.

Anak-anak Palestina yang terluka dalam serangan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas menunggu untuk menerima perawatan di rumah sakit Nasser di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 12 November 2023. (Reuters)

Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan, jumlah korban jiwa sebanyak 109 orang dari beberapa jam setelah gencatan senjata berakhir. 

Baca Juga : Hamas Sampaikan Terima Kasih atas Peran Jusuf Kalla dalam Membantu Palestina

"Wilayah timur Khan Younis di selatan Gaza menjadi sasaran pemboman hebat ketika tenggat waktu telah berlalu tak lama setelah fajar, dengan asap tebal membubung ke langit," kata wartawan Reuters di kota tersebut. 

Warga turun ke jalan dengan barang-barang yang ditumpuk di gerobak, mengungsi mencari perlindungan lebih jauh ke barat.

Orang-orang mencari perlindungan menyusul dimulainya kembali pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 1 Desember 2023. (AFP)

Baca Juga : Gencatan Senjata Israel-Hamas Hampir Disepakati, JK: Semestinya Sudah Dilakukan Sejak Dulu Secara Permanen

Di bagian utara daerah kantong tersebut, yang sebelumnya merupakan zona perang utama, gumpalan asap besar membubung di atas reruntuhan, terlihat dari seberang pagar Israel. Deru tembakan dan dentuman ledakan terdengar di atas suara gonggongan anjing.

Sirene terdengar di seluruh Israel selatan ketika para militan menembakkan roket dari daerah kantong pesisir tersebut ke kota-kota. 

Israel dan Hamas saling tuduh merusak perundingan, meskipun Pemerintah Amerika Serikat hanya menyebut kelompok militan Palestina, dengan mengatakan pihaknya gagal menghasilkan daftar sandera baru yang akan dibebaskan guna memungkinkan perpanjangan gencatan senjata. 

Baca Juga : Aktivis Iklim Greta Thunberg: Tidak Ada Seorang Pun yang Boleh Tinggal Diam ketika Genosida Berlangsung

PBB mengatakan pertempuran itu akan memperburuk keadaan darurat kemanusiaan yang ekstrem.

“Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza,” kata Jens Laerke, juru bicara urusan kemanusiaan PBB di Jenewa.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengaku berada di salah satu jet tempur Israel selama serangan itu untuk menyaksikannya dari dekat. 

Baca Juga : Media Israel: Bersiaplah Perang Saudara

“Hasilnya sangat mengesankan. Hamas hanya memahami kekuatan dan oleh karena itu kami akan terus bertindak sampai tujuan perang tercapai,” katanya. 

Sumber-sumber Mesir dan regional mengatakan kepada Reuters bahwa Israel telah memberi tahu beberapa negara Arab bahwa mereka ingin membuat zona penyangga di perbatasan Gaza sisi Palestina untuk mencegah serangan di masa depan sebagai bagian dari proposal untuk wilayah kantong tersebut setelah perang berakhir. 

Para petugas medis dan saksi mata mengatakan pemboman hari Jumat ini paling hebat terjadi di Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, tempat ratusan ribu warga Gaza berlindung dari pertempuran di wilayah utara. Rumah-rumah di wilayah tengah dan utara juga terkena dampaknya.

Baca Juga : Menlu Retno Marsudi Suarakan Palestina di Markas HAM PBB

Menurut Reuters, warga Gaza mengatakan mereka khawatir pemboman di bagian selatan wilayah tersebut dapat memicu perluasan perang ke wilayah yang sebelumnya dianggap aman oleh Israel. 

Selebaran yang disebarkan di wilayah timur kota utama di selatan Khan Younis memerintahkan penduduk di empat kota untuk mengungsi - bukan ke wilayah lain di Khan Younis seperti di masa lalu, namun lebih jauh ke selatan ke kota Rafah yang padat di perbatasan Mesir.

“Harus segera mengungsi dan menuju shelter di kawasan Rafah. Khan Younis adalah zona pertempuran yang berbahaya. Anda telah diperingatkan,” demikian isi selebaran yang ditulis dalam bahasa Arab. 

Israel merilis tautan ke peta yang menunjukkan Gaza terbagi menjadi ratusan distrik, yang dikatakan akan digunakan di masa depan untuk mengomunikasikan wilayah mana yang aman. 

Di jalur patahan lainnya, seorang pejabat Lebanon mengatakan penembakan Israel menewaskan dua orang di Lebanon selatan pada Jumat (1/12). Dan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, sekutu Hamas, mengatakan mereka telah melakukan beberapa serangan terhadap posisi militer Israel di perbatasan untuk mendukung warga Palestina. 

Tentara Israel mengatakan artileri mereka menyerang sumber tembakan dari Lebanon dan pertahanan udara telah mencegat dua peluncuran. Namun, belum ada konfirmasi satu pun laporan di medan perang tersebut. (*)

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#gencatan senjata perang Israel vs Palestina #Hamas #Yoav Gallant #truce #serangan udara Israel
Youtube Jejakfakta.com