Rabu, 03 April 2024 12:15

Pentingnya Penerapan GMP dalam UMKM Makanan-Minuman di Indonesia

Editor : Nurdin Amir
Silvana Herman. @Jejakfakta/dok. Pribadi
Silvana Herman. @Jejakfakta/dok. Pribadi

Oleh: Silvana Herman (Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Gizi, Universitas Hasanuddin Makassar)

Industri makanan merupakan industri yang sangat banyak berkembang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan sumbangan dari industri makanan dan minuman terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) industri non migas sebesar 34,95% pada triwulan III tahun 2017 (Kemenperin, 2017). Fenomena ini didukung dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 272.229.372 jiwa per Juni 2021 (Dukcapil, 2021).

Maraknya layanan pengiriman makanan di Indonesia telah mengubah cara masyarakat memesan dan menikmati makanan. Namun, di balik kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh platform ini, penting bagi kita untuk mempertimbangkan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dalam produksi makanan yang disajikan melalui platfrom tersebut.

Good Manufacturing Practice (GMP) merupakan suatu pedoman bagi industri pangan, bagaimana cara berproduksi pangan yang baik meliputi ketentuan atau pedoman atau prosedur mengenai lokasi, bangunan, ruang, dan sarana pabrik, proses pengolahan, peralatan pengolahan, penyimpanan dan distribusi produk olahan, kebersihan dan kesehatan pekerja, serta penanganan limbah dan pengelolaan lingkungan (Prasetyo, 2018).

Tujuannya adalah untuk mencegah kontaminasi, adulterasi, dan bahaya lain yang dapat mengancam kesehatan publik. Keamanan pangan menjadi aspek yang sangat penting dalam industri makanan, mengingat produksi makanan yang tidak aman dapat menyebabkan keracunan, penarikan produk, dan merusak reputasi publik.

GMP membantu mencegah keracunan makanan dengan mengatur tahapan produksi dari kebun sampai ke meja (from farm to table). GMP mencakup berbagai aspek, seperti:

  • Sanitasi dan cleanliness: GMP menetapkan pedoman untuk menciptakan lingkungan produksi yang bersih dan meminimalisir risiko kontaminasi.
  • Personnel hygiene: GMP memerlukan kepedulian terhadap hygiene personel, yang terdiri dari praktik seperti handwashing, PPE, dan training tentang pengolahan dan keamanan makanan.
  • Documentation and record-keeping: GMP memerlukan pengaturan tentang dokumentasi dan pengaturan rekaman proses produksi, seperti raw material sourcing, produksi, pemeriksaan kualitas, dan tindakan yang diambil.
  • Quality control measures: GMP memerlukan standar kualitas yang tinggi dan kontrol kualitas yang efektif.

Penerapan GMP dalam industri pengiriman makanan minuman memastikan bahwa makanan dan minuman yang disajikan kepada pelanggan tidak hanya lezat, tetapi juga aman untuk dikonsumsi. Namun, tantangan mungkin muncul dalam memastikan kepatuhan terhadap GMP oleh semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok makanan, terutama ketika produksi makanan dilakukan di luar lingkungan kontrol langsung plafrom pengiriman makanan dan minuman.

Oleh karena itu, kerjasama antara platfrom pengiriman makanan dan minuman dengan mitra usaha kuliner dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang GMP menjadi sangat penting yang pastinya tidak lepas dari control pemerintah setempat seperti Dinas Kesehatan, Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) dan lainnya. Kerjasama dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya:

  1. Pendidikan dan pelatihan: Platfrom pengiriman makanan dan minuman dapat menyediakan pelatihan tentang GMP dan cara menerapkannya dalam usaha kuliner. Pelatihan ini dapat dilakukan secara online atau offline, sesuai dengan kebutuhan mitra. Pelatihan ini dapat mencakup aspek seperti kebersihan, kesehatan, pengendalian proses, dan dokumentasi.
  2. Observasi dan sosialisasi: Platfrom pengiriman makanan dan minuman dapat menyediakan observasi dan sosialisasi tentang GMP di lingkungan dan lokasi pabrik mitra. Observasi ini dapat dilakukan dengan bantuan ekspertsi dalam bidang GMP, yang dapat membantu mitra dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
  3. Pendampingan dan pengabdian: Platfrom pengiriman makanan dan minuman dapat menyediakan pendampingan dan pengabdian kepada mitra dalam penerapan GMP. Pendampingan ini dapat meliputi wawancara, analisis masalah, dan pendampingan penerapan GMP. Pendampingan ini dapat membantu mitra dalam memahami prinsip-prinsip GMP, yaitu dalam hal keamanan dan kehigienisan produk sehingga layak dikonsumsi.
  4. Pengendalian limbah dan pengelolaan lingkungan: Platfrom pengiriman makanan dan minuman dapat menyediakan pendidikan dan pelatihan tentang pengendalian limbah dan pengelolaan lingkungan dalam penerapan GMP. Pendidikan ini dapat mencakup cara mengurangi pencemaran lingkungan dan mengelola sampah dan limbah yang mungkin berasal dari proses produksi.
  5. Pengendalian hama: Platfrom pengiriman makanan dan minuman dapat menyediakan pendidikan dan pelatihan tentang pengendalian hama dalam penerapan GMP. Pendidikan ini dapat mencakup cara mengurangi infestasi hama dan mengelola hama yang mungkin berasal dari proses produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#Industri makanan #Ilmu Gizi #Good Manufacturing Practices
Youtube Jejakfakta.com