Jejakfakta.com, Afghanistan -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) saat ini sudah berada di Kabul, Afghanistan, Minggu (2/6/2024), waktu setempat. Dihari pertama, JK bersama rombongan langsung melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri 2 Mullah Abdul Salam Hanafi dan Menteri Luar Negeri Afghanistan Mawlawi Amir Khan Muttaqi
JK mengungkapkan, pertemuan dengan dua perwakilan dari Afghanistan tersebut membahas tentang pentingnya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di sektor pendidikan. Indonesia, kata JK, siap memberikan bantuan untuk mewujudkan kesetaraan tersebut.
Menariknya, kata JK, pemerintah Afghanistan cukup terbuka dengan pandangan-pandangan yang disampaikan oleh JK.
Baca Juga : Jusuf Kalla Titip Pesan ke Munafri, Membangun Makassar Perhatikan Masyarakat
"Disektor pendidikan memang agak terbatasi antara laki-laki dan perempuan. Namun dari pembicaraan dengan wakil perdana menteri dan Menteri Luar negeri Afghanistan, mereka cukup setuju dan tahap demi tahap akan dilaksanakan" kata JK dalam keterangan persnya di Afghanistan.
Apalagi dalam undang-undang dasar di Afghanistan sudah mengatur kesetraan tersebut. "Jadi tinggal prosesnya saja yang akan dilakukan tahap demi tahap sehingga perempuan dan laki-laki nanti akan setara, karena di undang-undang dasar mereka, antara laki-laki dan perempuan setara," imbuh JK.
JK tak menampik, jika kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki di Afghanistan juga sudah berjalan. Ia mencontohkan banyaknya perempuan yang sudah terlihat melakukan pekerjaan di depan umum.
Baca Juga : Jusuf Kalla: Tarif Impor Trump 32 Persen Tak Akan Berefek Besar Bagi Indonesia
"Anda lihat di hotel yang jadi receptionnya adalah perempuan. di bandara juga sudah banyak perempuan. Jadi informasinya tidak seekstrim dengan yang kita dengar," ujar JK meyakinkan
Afghanistan terbuka dengan Pengusaha mineral Indonesia
Selain persoalan pendidikan untuk perempuan, pertemuan JK dan rombongan dengan tuan rumah juga membahas tentang ekonomi. Seperti diketahui, Afghanistan merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam mineral.
Baca Juga : Solidaritas Indonesia, Jusuf Kalla Lepas Bantuan 124 Ton untuk Korban Gempa Myanmar
Hubungan baik yang terjalin dengan Afghanistan sejak pemerintah Soekarno merupakan modal positif untuk melakukan kerja sama disektor ekonomi. Tentu saja, kata JK, akan disampaikan dengan pihak yang berkepentingan seperti Kadin.
"Alhamdulillah mereka cukup terbuka dengan Indonesia. Bahkan mereka akan menjadikan Indonesia sebagai prioritas jika ada yang mau melakukan eksplorasi di bidang mining. Jadi silahkan saja"
Tak lupa, JK mengaku kaget dengan suasana Afghanistan terkini, dibanding tahun 2020 lalu, saat melakukan kunjungan terakhirnya. Seperti sudah tidak ada pos-pos pemeriksaan, tembok-tembok tinggi dan fenomena lainnya yang memperlihatkan kemajuan.
Baca Juga : Momentum Idul Fitri, Munafri-Melinda Sowan ke Keluarga Besar JK
"Orang bebas berjalan di malam hari, toko-toko banyak terbuka banyak penerbangan dan pesawat di bandara, termasuk soal security dan birokrasi. Jadi saya juga sangat surprise dengan kondisi ini," pungkas Ketua Umum PMI tersebut.
Rencananya, JK pada lawatan hari keduanya, Senin, 3 Juni 2024 besok, akan kembali melakukan pertemuan dengan Presiden Kadin Afghanistan, Mr. Moomand, Menteri Pertahanan Mullah Mohammad Yaqob Mujahid dan Bulan Sabit Merah Afghanistan, Maulwi Matyulhaq. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News