Selasa, 23 Juli 2024 08:15

Hari Anak Nasional: Save the Children Bentuk Digital Youth Council untuk Tingkatkan Perlindungan Anak di Dunia Digital

Editor : Redaksi
Peluncuran Digital Youth Council oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak beserta CEO Save the Children Indonesia dan anggota DYC. Doc-Save the Children
Peluncuran Digital Youth Council oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak beserta CEO Save the Children Indonesia dan anggota DYC. Doc-Save the Children

48,1% anak-anak di bawah 12 tahun sudah memiliki akses internet di Indonesia.

Jejakfakta.com, JAKARTA -- Di momen Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, Save the Children Indonesia mengambil langkah penting dengan membentuk Digital Youth Council (DYC). Pembentukan DYC ini sejalan dengan sub tema HAN 2024 yaitu "anak cerdas, berinternet sehat dan suara anak membangun bangsa".

Tujuannya adalah untuk meningkatkan perlindungan anak di dunia digital yang penuh dengan peluang namun juga menyimpan risiko.

Dunia digital memang menawarkan banyak manfaat bagi anak-anak untuk belajar, bermain, dan berinteraksi dengan mudah. Namun, tanpa pengawasan, perlindungan, dan edukasi yang memadai, dunia digital juga bisa menjadi berbahaya. Anak-anak rentan terhadap perundungan, kekerasan seksual, grooming, dan berbagai risiko lainnya.

Baca Juga : Seorang Oknum Guru SLB di Kota Makassar Ditahan Polisi Usai Lecehkan Siswi Disabilitas

"Anak-anak adalah pengguna utama di dunia digital. Tapi, mereka umumnya belum memiliki literasi digital yang cukup, sehingga mudah menjadi sasaran kejahatan online. Meningkatkan kesadaran dan perlindungan anak di dunia digital adalah langkah penting untuk memastikan mereka dapat menggunakan teknologi dengan aman dan positif," jelas Dessy Kurwiany Ukar, CEO Save the Children Indonesia melalui siaran persnya. 

Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dalam lima tahun terakhir, persentase populasi yang memiliki akses internet di Indonesia meningkat pesat. Dari 64,8% di tahun 2018 menjadi 79,5% di tahun 2024. Ini berarti 221.563.479 jiwa dari total populasi Indonesia memiliki akses internet.

Dan, tahukah Anda bahwa 48,1% anak-anak di bawah 12 tahun sudah memiliki akses internet? Penelitian lain menunjukkan bahwa 95% anak-anak mengakses internet minimal sekali sehari. Di antara mereka, 2% atau sekitar 500.000 anak di Indonesia mengaku pernah menjadi korban eksploitasi seksual dan perlakuan salah di dunia maya dalam setahun terakhir.

Baca Juga : Forum Anak Sulsel Dorong Kelurahan/Desa Layak Anak

Dessy Kurwiany Ukar, CEO Save the Children Indonesia, juga menyampaikan bahwa terdapat banyak tantangan besar dalam hal perlindungan anak di dunia digital. Di antaranya adalah belum adanya peraturan khusus yang mengatur perlindungan anak di dunia digital, belum ada lembaga yang ditugaskan secara khusus untuk melindungi anak di dunia digital, dan penegakan hukum yang masih memiliki banyak kendala.

Selain itu, kajian analisis, riset, dan data terkait perlindungan anak di dunia digital masih minim.

Pembentukan Digital Youth Council (DYC) diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai tantangan tersebut. DYC bertujuan untuk mendidik anak dan remaja tentang bagaimana meningkatkan resiliensi di dunia digital dan melakukan aksi untuk meningkatkan kesadaran publik tentang perlindungan anak di dunia digital.

Baca Juga : Atasi Sampah Elektronik, Save the Children Indonesia Gandeng Pemkot Makassar

Membantu Kementerian dan Lembaga terkait dalam membuat kebijakan perlindungan anak di dunia digital yang mendengarkan dan mengakomodir pendapat anak.

DYC terdiri dari perwakilan kelompok Children and Youth Advisory Network (CYAN) Save the Children Indonesia dan Forum Anak Nasional Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dengan pembentukan DYC, Save the Children Indonesia berharap dapat mewujudkan dunia digital yang aman dan positif bagi anak-anak Indonesia.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#HAN 2024 #Perlindungan Anak #dunia digital #Save the Children Indonesia
Youtube Jejakfakta.com