Selasa, 03 Januari 2023 01:00

Sesalkan MUI Ambil Gambar tak Izin, Viralkan Sesat Tanpa Klarifikasi

Pimpinan Aliran Bab Kesucian Bantah MUI Sulsel, Menanyakan Bukti Valid Penyimpangan

Editor : Herlina
Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah, di Jalan Samata, Kabupaten Gowa, Sulsel. (Dok. MUI Sulsel)
Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah, di Jalan Samata, Kabupaten Gowa, Sulsel. (Dok. MUI Sulsel)

"Apabila saya sesat seharusnya kan dibimbing, kalau melihat yang salah, bukan menyalahkan, memperbaiki yang salah bukan dengan cara yang salah apalagi mengambil gambar tanpa izin, memposting di media sosial, meletakkan kata-kata sesat. Bicara itu harus ada datanya."

Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah yang berlokasi di Jalan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi selatan, dalam rilis resmi tertulis Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel disebut menganut ajaran menyimpang alias sesat.

Hal itu kemudian dibantah oleh Wayan Hadi Kusumo, atau lebih dikenal dengan Hadi Minallah Aminnullah Ahmad, sebagai pemimpin Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah, Senin (2/1).

Menurutnya, Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah, telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Karena yayasan tersebut sudah ada sejak 1991 di Sumatera Barat, dan baru masuk ke Kabupaten Gowa, Sulsel 2021 lalu.

Baca Juga : Imam Muthahhir Arif Bimbing Gadis Muda Amerika Bersyahadat di Masjid Istiqlal Houston

"Kami sering menggelar pengajian yang diberi nama Bab Kesucian. Dalam pengajian itu hanya mengajarkan tujuh ilmu yang terdiri dari ilmu syariat, tarekat, hakekat, makrifat, kalam, musyahda dan qoid," sebut Hadi membatah pernyataan MUI Sulsel.

Jika melihat gambar yang tersebar sebagai kantor yayasan, gedung tersebut merupakan bangunan berlantai 10 yang di atasnya terdapat kubah masjid.

Dan pengikut Bab Kesucian berjumlah 20 orang. "Bangunan yang berdiri di tengah tanah lapang itu saat ini tengah direnovasi," kata Hadi sebagai pemilik lahan.

Baca Juga : Jasad Wanita Ditemukan di Sawah Gowa dengan Luka, Diduga Korban Pembunuhan

Dia pun menyesalkan pernyataan yang menyebut mereka sesat. Lantaran kata Hadi, MUI Sulsel belum pernah melakukan pemeriksaan langsung untuk memastikan ajaran di yayasan mereka.

“Yang memviralkan itu, saya baca dari MUI Sulsel, nah, mereka dari pihak MUI tidak pernah klarifikasi, tidak pernah datang menanyakan. Bagaimana mengatakan sesat, hanya mengambil gambar, mengambil foto, lalu menuliskan kata-kata sesat tanpa klarifikasi, tampa bertanya, itukan sepihak," tukas Hadi.

"Apabila saya sesat seharusnya kan dibimbing, kalau melihat yang salah, bukan menyalahkan, memperbaiki yang salah bukan dengan cara yang salah apalagi mengambil gambar tanpa izin, memposting di media sosial, meletakkan kata-kata sesat itu bagaimana,” sambung Hadi.

Baca Juga : Lukman B Kady Soroti Kelalaian Pemerintah dalam Penanganan Jalan Sapaya-Malakaji di Gowa

Dia juga membantah, jika mengharamkan makan daging dan ikan. "Kita hanya menyarankan hidup sehat dan pola pikir yang sehat. Bahkan di yayasan itu juga melaksanakan salat lima waktu. Karena di dalam yayasan terdapat masjid untuk pengikut pengajian Bab Kesucian. Pengikutnya juga adalah dari yatim piatu dan tuna wisma tahfiz quran," lanjut Hadi.

Ia pun menanyakan buktinya atas tuduhan yang tidak berdasar, dan tidak valid pada yayasannya. "Berbicara itukan harus ada datanya,” pungkas Hadi. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#Yayasan Nur Mutiara Mutmainnah Makrifatullah #Aliran Sesat #Bab Kesucian #MUI #Sulsel #Gowa #Islam
Youtube Jejakfakta.com