Kamis, 06 April 2023 09:20

Alasan Pabrik Pakaian Brand Global Puma di Tangerang Tutup dan PHK 1.163 Pekerjanya Jelang Lebaran

Jumat 11 Juni 2021, ratusan karyawan aksi mogok kerja di depan pabrik PT Tuntex Garment Indonesia yang berada di Nambo Jaya, Karawaci, Kota Tangerang.
Jumat 11 Juni 2021, ratusan karyawan aksi mogok kerja di depan pabrik PT Tuntex Garment Indonesia yang berada di Nambo Jaya, Karawaci, Kota Tangerang.

Selain Puma, brand dunia asal Amerika Serikat, Nike, juga sempat memercayakan produksinya pada pabrik PT Tuntex Garment di Tangerang.

Tangerang - Pabrik pemasok pakaian merek global asal Amerika, Puma, PT Tuntex Garment belakangan menuai sorotan. Pasalnya, pabrik Tuntex Garment di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, ditutup dan 1.163 pekerjanya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencatat, PHK massal Tuntex Garment adalah yang terbaru setelah gelombang PHK massal tahun lalu. Ada 87.000 orang buruh di sektor tekstil Indonesia, hulu sampai hilir, yang terkena PHK sampai November tahun 2022.

Pun Tuntex Garment juga diduga masuk daftar penyumbang banyaknya buruh di-PHK massal sektor tekstil gelombang 2022.

Baca Juga : Perkara Impor Pakaian Bekas, API: Jangan Jadikan Indonesia Tempat Sampah


Melansir CNBC Selasa (4/4/2023), Tuntex Garment menutup pabrik di Cikupa sekitar dua pekan menjelang Lebaran Idulfitri 2023 ini.

Informasi dari pemerintah setempat, manajemen Tuntex Garment juga sudah menutup pabriknya di wilayah Kota Tangerang sebelum penutupan di Cikupa.

"Pabrik yang di Kota Tangerang (Jl M Toga, Bugel) setahu saya sudah tutup duluan. Sudah nggak ada produksi, jadi grupnya Tuntex," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang Desyanti, Selasa (4/4/2023), dikutip dari CNBC.

Menurut Desyanti, Tuntex Garment sudah tiga tahun ini merugi dan telah berusaha menghindari PHK dan penutupan. 

"Pernah tiga tahun lalu mengefisiensi saat Covid-19 sebanyak 500 pegawai. Sekarang sudah nggak bisa dihindarkan lagi. Efisiensi dulu bentuknya PHK, efisiensi itu pengurangan bukan dirumahkan," kata Desyanti.

Kondisi, lanjut Desyanti, Tuntex Garment tak kunjung pulih setelah tiga tahun merugi. Katanya, permintaan masih saja kecil dan kondisi geopolitik juga berpengaruh terhadap permintaan tekstil di pasar Eropa dan Amerika.

"Market PT Tuntex ada di Eropa dan Amerika, dengan kelesuan Eropa, AS hingga kini, inflasi tinggi, maka berdampak pada perusahaan yang menjadikan marketnya Eropa dan AS, dan terdampak ke perang Rusia-Ukraina. Sedangkan penjualan mereka hanya 10 persen ke Asia, sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat," kata Desyanti.

Menurut data Desyanti, selain Puma, brand dunia asal Amerika Serikat, Nike, juga sempat memercayakan produksinya pada pabrik PT Tuntex Garment di Tangerang.

"Dulu pernah ada Nike, tergantung pemesanan dari brand-brand. Nike pernah juga pesan kaosnya. Yang jelas produksi tekstil untuk baju olahraga yang berkualitas bagus dan dipakai brand-brand kenamaan dunia," kata Desyanti. 

Jumat 11 Juni 2021, ratusan karyawan aksi mogok kerja di depan pabrik PT Tuntex Garment Indonesia yang berada di Nambo Jaya, Karawaci, Kota Tangerang. 


Aksi mogok kerja buruh lantaran terbitnya keputusan PT Tuntex yang menyatakan akan menutup perusahaannya.

Rencana penutupan segera menuai protes oleh karyawan sebab uang pesangon yang akan PT Tuntex berikan dianggap tidak sesuai isi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Tuntex dan karyawan.(CNBC/Cybernewsnasional).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#Puma #perusahaan tekstil Indonesia #Nike #PT Tuntex Garment #Kota Tangerang #Cikupa #Asosiasi Pertekstilan Indonesia
Youtube Jejakfakta.com