Jejakfakta.com, MAKASSAR - Insiden cekcok antara anggota kepolisian dan seorang pedagang asongan di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, berakhir dengan perdamaian. Pertemuan untuk menyelesaikan perselisihan ini berlangsung di Mapolres Pelabuhan Makassar pada Rabu (5/2/2025), dengan disaksikan langsung oleh Kapolsek Pelabuhan Soekarno-Hatta, AKP Andi Sukmawati.
Dalam pertemuan tersebut, AKP Andi Sukmawati menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang melibatkan anggotanya dengan pedagang asongan. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat yang sempat terganggu akibat kejadian tersebut.
"Kami juga minta maaf kepada masyarakat, khususnya kepada pedagang yang terlibat dalam insiden ini," ujar Sukmawati.
Baca Juga : Polisi Bersitegang dengan Pedagang Asongan di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Begini Klarifikasi Kapolres
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen menegakkan aturan yang berlaku secara tegas. Namun, apabila ditemukan anggota yang bertindak di luar prosedur, pihaknya tidak akan ragu untuk memberikan sanksi.
"Kami berkomitmen dalam aturan yang berlaku dengan tegas. Namun, jika ada anggota kami yang melakukan pelanggaran di luar prosedur, kami akan menindak dengan tegas," tegasnya.
Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan ketegangan antara anggota kepolisian dan pedagang asongan di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar sempat viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat adanya aksi saling dorong antara petugas dan pedagang, yang menimbulkan dugaan adanya tindakan pemukulan.
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Wijayanto Restu, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, kejadian bermula saat anggota kepolisian yang bertugas berupaya menghalau pedagang asongan yang hendak naik ke kapal milik PT Pelni. Hal ini dilakukan karena aturan perusahaan melarang pedagang berjualan di atas kapal.
"Penjual asongan ini dihalau oleh petugas yang berjaga di lokasi, termasuk personel TNI AL, sekuriti Pelindo, dan petugas Polsek Pelabuhan. Saat proses penghalauan itulah terjadi kesalahpahaman hingga berujung pada aksi saling dorong," jelas AKBP Wijayanto saat dikonfirmasi pada Rabu (5/1/2025).
Ia juga membantah adanya pemukulan dalam insiden tersebut. Menurutnya, luka yang dialami salah satu pihak terjadi akibat aksi saling dorong yang terjadi di lokasi.
"Jadi bukan pemukulan. Dalam video juga terlihat jelas bahwa yang terjadi adalah dorong-dorongan," tambahnya.
Meski demikian, pihak kepolisian tetap melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian, termasuk kedua belah pihak yang terlibat.
"Kami akan siapkan data lengkap. Banyak saksi yang bisa memberikan keterangan terkait insiden ini," tutupnya.
AKP Andi Sukmawati juga menjelaskan bahwa sebenarnya sudah tersedia fasilitas yang disediakan oleh pihak Pelindo bagi para pedagang asongan untuk berjualan di dalam kawasan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar. Namun, masih ada pedagang yang nekat berjualan di atas kapal meskipun telah dilarang oleh perusahaan.
"Kami berharap semua pihak bisa menjaga ketertiban di dalam kawasan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar. Kami juga meminta dukungan masyarakat untuk menjaga ketertiban di area pelabuhan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News