Jejakfakta.com, MAKASSAR – Hari ini, 20 Februari 2025 proses pelantikan kepala daerah serentak di Jakarta, termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham ikut dilantik. Pelantikan ini menandakan masa akhir jabatan Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto telah berakhir.
Salah satu pekerjaan rumah yang ditinggalkan Danny Pomanto adalah inovasi pelayanan transportasi publik yang memadai dan ramah lingkungan.
Ambisi Danny Pomanto, untuk menghadirkan sistem transportasi publik berbasis teknologi melalui program Pete-Pete Smart, terpaksa harus menghadapi kenyataan pahit. Tak jadi mengaspal di kota Makassar.
Baca Juga : Pemkot Makassar Siapkan Solusi untuk Ribuan Honorer Tak Terdaftar
Setelah beberapa tahun berjalan, proyek inovasi ini dinyatakan gagal akibat berbagai masalah teknis dan manajerial yang tak kunjung terselesaikan.
Aplikasi yang seharusnya memudahkan penumpang dalam melacak jadwal dan ketersediaan armada sering kali mengalami gangguan, sementara sejumlah armada Pete-Pete Smart juga dilaporkan mogok dan tidak beroperasi sesuai jadwal yang direncanakan.
Proyek ini sangat ambisius, namun ternyata pelaksanaannya tidak sesuai harapan. Banyak tantangan yang dihadapi di lapangan, baik dari sisi teknologi maupun koordinasi antar instansi terkait.
Baca Juga : Aliyah Mustika Ilham Pimpin Upacara Harkitnas ke-117, Serukan Persatuan dan Kerja Nyata
Mobil "Petepete Smart" Berasap Saat Diluncurkan
Program ini dimulai dengan peluncuran penuh harapan pada tahun 2016, di mana Danny Pomanto memperkenalkan mobil angkot ramah lingkungan Pete-Pete Smart di Anjungan Pantai Losari, pada Senin (12/12/2016) sore. Namun, acara tersebut tak berjalan mulus.
Pada saat diluncurkan, mobil yang didesain sendiri oleh Danny Pomanto itu berasap saat memasuki area peluncuran.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Tekankan Peran Pengusaha Lokal untuk Percepat Pembangunan Makassar
Mobil yang dapat mengangkut 16 penumpang ini di lounching saat hujan deras mengguyur kota Makassar dan sekitarnya. Hanya saja, mobil petepete smart yang di design sendiri oleh Danny berasap saat masuk di Anjungan Pantai Losari, Makassar.
Sebelum dibawa ke lokasi peluncuran, Petepete Smart ini diambil dari pabriknya di Jalan Rappocini, Makassar. Mobil yang dilengkapi televisi, wi-fi, colokan listrik untuk ponsel dan laptop, serta pendingin ruangan itu tampak kesulitan naik di tanjakan anjungan Pantai Losari.
Puluhan pengunjung dan termasuk petugas satpol PP Kota Makassar membantu mendorong mobil tersebut hingga naik ke panggung setinggi 50 sentimeter.
Baca Juga : Pemkot Makassar Terima PSU dari Pengembang Senilai Rp168 Miliar
Dalam sambutannya, Danny mengatakan bahwa asap yang keluar dari mobil itu bersumber dari radiator. Suhu mobil terlalu panas hingga menimbulkan asap.
"Asap tebal itu karena panas radiator yang sangat tinggi, makanya nanti akan dibenahi. Kalau suara bisik dari mobil, itu karena mesin gensetnya untuk menyuplai listrik ke mobil," kata Danny, dikutip Kompas.com.
Ia mengatakan, peluncuran ini sebagai bagian untuk memperkenalkan angkutan kota yang ramah lingkungan kepada warga.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Munafri Tinjau Aset Pemkot di Tallo, Siapkan Pengembangan Fasilitas Publik
Untuk sementara, baru ada satu unit yang diproduksi. Jumlahnya akan diperbanyak menjadi 10 unit pada 2017.
"Petepete Smart ini didesain menampung 16 penumpang yang dapat duduk ataupun berdiri dan dilengkapi fasilitas televisi, wi-fi, dan AC bagi penumpangnya. Semua penumpang bisa masuk, termasuk penyandang disabilitas karena sudah disediakan tempatnya di atas," katanya.
Sementara itu, Dosen FTI Universitas Muslim Indonesia Zakir Sabara mengkritik desain mobil yang dibuat bukan oleh ahli desain produk industri.
Merujuk kepada kode etik insinyur Indonesia, kata Zakir, Danny telah melanggar sumpah profesinya yang senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya.
"Merancang, pelaksanaan, dan review di luar bidang kompetensinya merupakan kekeliruan dan kesalahan fatal bagi Danny. Kesalahan fatal karena hasil dari desainnya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan praktis," kata dia.
Zakir menambahkan, untuk mendesain mobil, dibutuhkan kerja tim keinsinyuran dari berbagai bidang keahlian, di antaranya ahli desain produk industri, teknik industri, mesin, elektro, dan ahli terkait lain hingga pada akhirnya dikerjakan oleh ahli yang ahli di bidang pengetesan kinerja mobil.
"Banyak pertimbangan yang salah satu utamanya adalah faktor keselamatan masyarakat pengguna. Faktor keselamatan adalah poin pertama dari tuntunan sikap seorang insinyur," kata dia.
Empat Kali Gagal Lelang, Kontraktor Menyerah
Proses lelang proyek pengadaan Petepete Smart rintisan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, gagal lagi.
Proyek tersebut dikabarkan tak diminati para kontraktor. Dari 13 kontraktor yang ikut dalam proses lelang, tak satu pun memasukkan dokumen penawaran. Sehingga Pemkot Makassar menyatakan proyek ini akan ditunda lagi.
Dari catatan bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkot Makassar, ini kali keempat Pemkot Makassar melelang proyek Petepete Smart.
Proyek ini pertama kali dilelang pada 2016 dan terakhir pada Juni 2017 lalu.
Kasubag Pengadaan Pemkot Makassar Surahman yang melelang proyek ini mengatakan, untuk menjalankan proyek ini tampak ada kehati-hatian para kontraktor.
Dengan begitu, ia pun menyarankan instansi terkait untuk menganalisa kembali persyaratan tender.
"Yang menjadi rumit disini, kontraktor diminta mengurusi izin ke Kementrian Perhubungan sehingga mereka (kontraktor) masih nyatakan pikir-pikir," kata surahman.
Untuk pengadaan armada angkutan umum rintisan Wali Kota Makassar Danny Pomanto ini digelontorkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk 10 unit mobil.
Pengadaan rencana diadakan oleh pihak ketiga karena anggarannya diatas dari Rp 200 juta.
Pihak ketiga sendiri, ditugaskan untuk mengurusi uji kelayakan armada ini pasalnya prototype Pete-Pete Smart ini di rakit dengan model minibus khusus.
Appi-Aliyah Janji Transportasi Publik Dapat Diakses
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham dalam debat Debat Terbuka Kedua, Calon Walikota & Wakil Walikota Makassar 2024 lalu berjanji akan menyelesaikan permasalahan transportasi publik.
“Memastikan transportasi publik dapat diakses dengan mudah informasinya serta memastikan menjangkau seluruh kebutuhan rute menjadi langkah utama untuk mendorong kebiasaan warga Makassar beralih ke transportasi Publik,” janjinya.
Transportasi publik di Makassar menjadi salah satu persoalan besar yang harus diselesaikan.
Menurutnya, sebagian besar warga lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari, ketimbang beralih ke transportasi publik.
Oleh karena itu, perubahan pola pikir dan kebiasaan menjadi langkah pertama yang perlu dilakukan.
"Yang harus dilakukan, pertama adalah bagaimana kita merubah kebiasaan. Yang kedua, menyiapkan sarana dan prasarana," kata Appi dalam debat di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Rabu (13/11/2024).
Salah satu pemenuhan sebuah kota layak huni adalah ketersediaan transportasi massal yang memadai, mudah dan terjangkau.
Salah satu yang harus menjadi evaluasi bersama pemerintahan baru ke depan, dalam membuat konsep dan program harus melibatkan publik dalam perencanaanya, baik kajian dan analisa kebutuhan. Juga bangaimana transportasi publik ini terintegrasi dengan layanan lainnya, baik pusat keramaian, pendidikan, dan kantor pemerintahan.
Yang terpenting juga, konsep yang dibangun juga harus terintegrasi dengan transportasi publik yang dikelola oleh Kabupaten/Kota tetangga, Provinsi dan Pusat, seperti Teman Bus sehingga layanan ini bisa berjalan dengan baik.
Tinggalkan ego sektoral, wujudkan Transportasi Publik yang memadai, nyaman dan terjangkau!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News