Kamis, 21 Agustus 2025 07:42

Rel Kereta Api di Sulsel Akan Diperpanjang, Terintegrasi Hingga Pelabuhan dan Terminal

Editor : Redaksi
Penulis : Sherine Grace
Usai meresmikan pengoperasian jalur kereta api Makassar-Parepare Antar Maros-Barru, Rabu (29/03/2023), Presiden Joko Widodo menaiki KRDE Makassar-Parepare dari Depo Kereta Api Maros menuju Stasiun Rammang-Rammang, Kabupaten Maros. (Instagram @sekretariat.Kabinet)
Usai meresmikan pengoperasian jalur kereta api Makassar-Parepare Antar Maros-Barru, Rabu (29/03/2023), Presiden Joko Widodo menaiki KRDE Makassar-Parepare dari Depo Kereta Api Maros menuju Stasiun Rammang-Rammang, Kabupaten Maros. (Instagram @sekretariat.Kabinet)

Jumlah penumpang menunjukkan tren positif. Pada 2023, penumpang mencapai 214.720 orang, naik menjadi 281.442 pada 2024. Per Juli 2025, tercatat sudah 181.895 penumpang.

Jejakfakta.com, JAKARTA – Pemerintah terus mengembangkan jaringan transportasi di Sulawesi Selatan. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa proyek Kereta Api Makassar–Parepare akan diperluas dan diintegrasikan dengan sejumlah pelabuhan serta terminal utama di provinsi tersebut.

“Master plan kereta api di Sulawesi Selatan ini nantinya akan terintegrasi dengan Pelabuhan Garongkong, Makassar New Port, dan juga terminal bus. Kita ingin mewujudkan integrasi antarmoda di Sulawesi Selatan,” ujar Dudy, Senin (18/8/2025).

Stasiun Mandai Jadi Titik Integrasi Utama

Baca Juga : Bupati dan Wabup Luwu Timur Ikuti Monev Percepatan Penuntasan TBC di Sulsel

Integrasi antara stasiun kereta dengan terminal bus akan dilakukan di Stasiun Mandai, di mana Terminal Bus Integrasi Mandai akan dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare dari total 16,4 hektare yang tersedia. Selain terminal, rencana pengembangan lahan juga mencakup:

  • 10,4 hektare untuk Kantor Operasional Balai dan fasilitas pendukung.
  • 2,5 hektare untuk rumah susun pegawai.

Garongkong dan Makassar New Port Juga Disiapkan

Selain Stasiun Mandai, Stasiun Garongkong juga akan terintegrasi dengan Pelabuhan Garongkong. Dari total luas tanah 46,6 hektare di kawasan tersebut, baru 2,5 hektare yang dimanfaatkan untuk akses jalan dan stasiun. Sisanya akan dikembangkan menjadi kawasan konsolidasi dan pusat integrasi transportasi.

Baca Juga : Bupati Yusran Hadiri Sosialisasi IEPK BPKP, Bukti Komitmen Pencegahan Korupsi

Sementara itu, pengembangan integrasi antara Stasiun Mandai dan Makassar New Port masih dalam proses pembebasan lahan.

“Rencana induk jangka panjang Kereta Api Sulawesi Selatan ini sudah bagus. Tapi semua ini butuh waktu dan proses. Kita bangun secara bertahap,” tambah Dudy.

Jalur 123 Km Telah Terbangun, Penumpang Terus Meningkat

Baca Juga : Atikah Zalfa, Siswi SD dari Luwu Timur Wakili Sulsel di Lomba Bertutur Nasional 2025

Hingga Agustus 2025, 123 kilometer jalur Makassar–Parepare telah selesai dibangun. Rinciannya:

  • 58,4 Km di Kabupaten Barru
  • 45,9 Km di Kabupaten Pangkep
  • 18,7 Km di Kabupaten Maros

Jumlah penumpang menunjukkan tren positif. Pada 2023, penumpang mencapai 214.720 orang, naik menjadi 281.442 pada 2024. Per Juli 2025, tercatat sudah 181.895 penumpang.

Tak hanya jumlah penumpang, tingkat kepuasan masyarakat juga meningkat dari skor 3,1 (2023) menjadi 3,34 (2024) dalam skala 4.

Baca Juga : Jalan Rusak Diperbaiki Jelang MQK Internasional Pertama di Wajo, Pemkab Gelontorkan Rp14 Miliar

“Peningkatan penumpang adalah bukti bahwa antusiasme dan kebutuhan masyarakat terhadap kereta api cukup tinggi. Maka sangat layak untuk terus dikembangkan,” pungkas Dudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#Kereta Api #rel kereta #Sulawesi Selatan #integrasi transportasi #Pelabuhan Garongkong #Makassar New Port #terminal Mandai
Youtube Jejakfakta.com