Jejakfakta.com - PANGKEP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) berkolaborasi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar Cabang Pangkep meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Inisiatif ini bertujuan mendorong percepatan transaksi keuangan digital yang lebih inklusif di berbagai sektor.
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, secara resmi meluncurkan QRIS pada acara yang digelar Rabu (17/9/2025). Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa MYL itu mendorong masyarakat untuk mulai beralih menggunakan sistem pembayaran digital secara bertahap.
MYL mengakui bahwa digitalisasi membawa dua sisi, positif dan negatif. Oleh karena itu, ia mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan teknologi, khususnya mewaspadai maraknya pinjaman online yang dapat menjerat.
Baca Juga : 81 ASN Kabupaten Pangkep Terima Satyalencana Karya Satya dari Presiden
“Kami juga menyampaikan kepada para pelaku UMKM dan warung-warung untuk mulai menggunakan QRIS. Tidak dipungkiri, generasi muda yang akrab dengan smartphone bisa menjadi penggerak utama dalam adopsi pembayaran digital ini,” ujar MYL.
Ia berharap inovasi digitalisasi ini dapat mendukung upaya pemerintah daerah dalam menekan angka inflasi, yang selama ini antara lain ditangani melalui program pasar murah. MYL juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bank Sulselbar atas berbagai bantuan dan kerjasamanya, khususnya dalam mendukung transparansi keuangan dan pengelolaan retribusi daerah.
Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Kabupaten Pangkep, Akhmad Ridha Abbas, memaparkan sejumlah capaian digitalisasi yang telah dilakukan bersama Pemkab Pangkep.
Baca Juga : Pemkab Pangkep Peringati Maulid Nabi dengan Khidmat, Dua Juara STQH Dapat Hadiah Umrah
“Beberapa sektor yang sudah berjalan antara lain digitalisasi sektor wisata, khususnya di Sumpang Bita yang telah mencatat banyak transaksi. Selanjutnya akan menyusul destinasi wisata Leang Lonrong,” jelas Ridha.
Tidak hanya pariwisata, pembayaran layanan persampahan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta retribusi daerah juga telah terintegrasi penuh dengan QRIS. Ridha mengungkapkan, realisasi transaksi di sektor-sektor tersebut sepanjang 2025 telah mencapai lebih dari 4.000 kali dengan total nilai mendekati Rp 5 miliar.
Bank BPD Sulselbar juga telah meluncurkan sejumlah inovasi berbasis QRIS untuk kemudahan masyarakat. Salah satunya adalah pembukaan 53 rekening masjid yang terhubung dengan QRIS. Langkah ini diprioritaskan untuk masjid yang masih dalam tahap pembangunan, guna memudahkan masyarakat menyalurkan sumbangan secara digital.
Baca Juga : Tiga Cabang e-Sport Pangkep Lolos Pra Porprov, Siap Hadapi Tantangan Makassar
Inovasi unggulan lainnya adalah penerapan QRIS Dinamis untuk pembayaran tagihan PDAM. Ridha menyebut ini sebagai yang pertama di wilayah Sulselbar. Berbeda dengan QRIS statis, QRIS dinamis memungkinkan database pelanggan terhubung langsung dengan nominal tagihan yang harus dibayar, sehingga lebih akurat dan efisien.
Digitalisasi juga mulai merambah ke kantin sekolah dan instansi pemerintah, meski masih perlu pengembangan lebih lanjut melalui kerjasama dengan instansi terkait.
Dalam rangka mendukung pelaku usaha kecil, Bank Sulselbar Pangkep gencar melakukan akuisisi merchant UMKM. Hingga Agustus 2025, tercatat 1.467 rekening merchant UMKM yang telah terdaftar. Jumlah transaksi yang terjadi mencapai 2.115 kali dengan nilai total hampir Rp 300 juta.
Baca Juga : Jaksa Cantik Asal Pangkep, Nurul Wahida Rifal, Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum di Bandung
“Ini adalah langkah awal yang positif. Ke depan, kami akan terus memperluas sosialisasi dan implementasi QRIS ke seluruh lapisan masyarakat dan sektor ekonomi di Pangkep,” tutup Ahmad Ridha Abbas.
Peluncuran QRIS di Kabupaten Pangkep menandai komitmen kuat pemerintah daerah dan perbankan dalam membangun ekosistem keuangan digital yang aman, efisien, dan menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News