Selasa, 15 Oktober 2024 05:14

Serahkan Surat ke PT Vale Indonesia, APL Minta Pengosongan Camp Eksplorasi Tambang Nikel

Editor : Redaksi
Penulis : Samsir
Asosiasi Petani Lada (APL) Loeha Raya usai menyerahkan surat resmi kepada PT. Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Senin (14/10/2024). @Jejakfakta/Istimewa
Asosiasi Petani Lada (APL) Loeha Raya usai menyerahkan surat resmi kepada PT. Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Senin (14/10/2024). @Jejakfakta/Istimewa

Masyarakat Loeha Raya minta PT. Vale Indonesia untuk menghentikan rencana ekspansi tambang nikelnya di Pegunungan Lumereo atau Tanamalia.

Jejakfakta.com, SOROWOKO -- Asosiasi Petani Lada (APL) Loeha Raya telah menyerahkan surat resmi kepada PT. Vale Indonesia Tbk. Surat tersebut pun telah diterima secara langsung oleh bagian eksternal PT. Vale Indonesia di Sorowako, Senin (14/10/2024).

Surat tersebut diantar langsung oleh Ketua APL, Ali Kamri Nawir dan Sekertaris APL, M Risal. Surat APL tersebut yang berisikan permintaan pengosongan kamp eksplorasi tambang nikel milik PT. Vale Indonesia yang ada di blok Tanamalia.

Ali Kamri Nawir mengatakan bahwa petani lada di Loeha dan Ranteangin telah bermusyawarah dan memutuskan agar PT. Vale Indonesia segera mengosongkan kamp eksplorasi tambang nikel yang ada di blok Tanamalia. Karena sampai hari ini seluruh petani dan perempuan di Loeha Raya menolak ekspansi tambang nikel PT. Vale Indonesia di blok tanamalia.

Baca Juga : Walhi Sulsel Bantah Klaim PT Vale Jalankan Green Mining di Sulawesi

“Kami meminta PT. Vale Indonesia agar segera mengosongkan camp yang ada di blok Tanamalia, permintaan pengosongan ini hasil musyawarah petani yang ada di Loeha Raya”, kata Ali Kamri  dalam keterangan persnya.

Masyarakat Loeha Raya kata Ali Kamri resah dengan pertemuan yang dilakukan oleh PT. Vale Indonesia yang dilaksanakan di Kantor Desa Loeha, pada tanggal 2 Oktober lalu. Di mana pertemuan tersebut yang sejatinya menjadi ruang dialog yang partisipatif, justru berujung pada berbagai tindakan yang tidak mencerminkan semangat keterbukaan dan partisipasi publik.

“Pertemuan yang diadakan oleh PT. Vale Indonesia selama ini tidak pernah melibatkan seluruh masyarakat Loeha Raya yang selama ini menolak aktivitas pertambangan”, katanya.

Baca Juga : Ekspor Nikel Indonesia Naik Jadi Rp250 Triliun, Presiden Jokowi: Hilirisasi Menjadi Kunci

Masyarakat Loeha Raya berharap surat tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan PT. Vale Indonesia untuk menghentikan rencana ekspansi tambang nikelnya dan menghormati hak-hak petani dan perempuan yang selama ini hidup dari kebun merica yang ada di Pegunungan Lumereo atau Tanamalia. Apalagi, hasil musyawarah masyarakat loeha raya bersepakat untuk menolak segala bentuk yang ditawarkan oleh PT. Vale Indonesia.

“Penolakan segala bentuk CSR yang ditawarkan PT. Vale Indonesia kepada kami adalah hasil musyawarah masyarakat Loeha Raya. Sikap petani dan perempuan ini harus dipertimbangkan dan dihormati oleh CEO bahkan investor PT Vale Indonesia dengan serius”, lanjutnya.

Selain menyambangi dan menyerahkan surat pengosongan camp eksplorasi tambang nikel PT. Vale Indonesia, APL dan Perempuan Pejuang Loeha Raya juga berdialog dengan Ketua DPRD Lutim. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#PT. Vale Indonesia #loeha raya #Tambang Nikel #blok tanamalia #Petani Lada
Youtube Jejakfakta.com