Jejakfakta.com, Makassar -- Hari pencoblosan Pemilu 2024 di seluruh Indonesia tinggal menghitung hari. Rabu, 14 Febuari 2024 masyarakat Indonesia akan menentukan Pemimpin untuk 5 tahun ke depan.
Berbagai harapan dari belbagai tokoh lintas agama di Provinsi Sulawesi Selatan jelang Pemilu 2024. Terpenting, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Calon Anggota Legislatif dan DPD dapat berjalan damai, aman dan tenteram.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Prof KH Nadjamuddin mengatakan pada tanggal 14 Febuari 2024 bangsa Indonesia akan melaksanakan kewajiban sebagai warga negara untuk memilih wakil- wakil di parlemen dan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2024-2029.
Baca Juga : Hadiri Sidang Umum Majelis HIMPUNI, Wagub Fatmawati Rusdi Harap Jadi Garda Terdepan Dukung Swasembada Pangan
Ia mengajak seluruh masyarakat Sulsel untuk mengambil bagian dan ikut menyukseskan pemilu tanpa melahirkan perpecahan karena perbedaan pilihan.
"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Sulsel agar melaksanakan pemilu dengan damai, aman tanpa terprovokasi dengan hoax, tanpa politik uang. Mari kita jaga kesatuan dan persatuan demi keutuhan NKRI," kata KH Nadjamuddin, Sabtu (10/2/2024).
Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Sulselbara, Pendeta Adrie Massie juga mengajak seluruh umat Kristiani agar melaksanakan pemilu dengan gembira, bersuka ria, aman dan damai.
Baca Juga : Andalan Hati Usung Komitmen Keberlanjutan Pembangunan untuk Sulsel Maju dan Berkarakter
"Bapak ibu khusus umat Kristiani beberapa hari lagi kita akan memasuki pemilu atau kita sebut pesta demokrasi, kalau pesta berarti bersuka ria, bergembira menyambut pesta ini," cetusnya.
Dia juga mengimbau agar melaksanakan pesta demokrasi ini dengan damai, aman dan rukun.
"Oleh karena itu menghimbau kepada umat Kristiani dan masyarakat secara umum mari lah kita menjalani pemilu dengan baik," terang dia.
Baca Juga : 23 Kepala Daerah Terpilih di Sulsel Resmi Dilantik Prabowo Secara Serentak di Istana Negara
Adrie Massie menambahkan masyarakat memiliki hak untuk memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani. Semuanya pasti menginginkan Indonesia lebih baik ke depannya.
"Kita memilih menurut hati nurani kita orang orang yang terbaik yang akan memimpin berbangsa yang kita cintai ini sehingga masa depan bangsa, masa depan NKRI dan masa depan emas tahun 2045 mendatang," harap dia.
Terpisah, Ketua PHDI Sulsel Gede Durahman mengungkapkan jelang pemilu 2024, ia mengajak kepada seluruh umat Hindu untuk mengutamakan kepentingan nasional yaitu persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Juga : Mantan Sekda Parepare Raih Gelar Doktor dengan Disertasi Inovatif untuk Desa Wisata Berbasis Smart Tourism
"Kegiatan secara ritual melalui surat edaran PHDI pusat melaksanakan Santi Puja yaitu doa bersama untuk bangsa agar tercipta suasana yang harmonis, kondusif sehingga pelaksanaan pesta demokrasi 14 Februari 2024 bisa berjalan lancar aman dan damai," ungkap Gede Durahman, yang ditemui di Pure Hindu Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar.
Gede Durahman juga mengajak seluruh tokoh agama, masyarakat Sulsel untuk bersama-sama menjaga pemilu dengan aman dan damai.
"Dalam konsep menjaga Sulsel aman dan damai kami bersama para tokoh agama baik melalui FKUP dan kegiatan lintas agama selalu mengajak untuk mengedepankan dari pada yang namanya rukun damai dan toleransi," tambahnya.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem Picu Banjir di Sulsel, Tim Basarnas Terjun Evakuasi Warga
Bukan hanya itu, dia mengakui bahwa beda pilihan hal yang wajar tetapi jangan sampai merusak tatanan kerukunan umat beragama yang sudah terjalin di Sulsel.
Untuk menjaga pemilu agar berjalan dengan aman, lancar, damai, Ketua DPD Walubi Sulsel, Henry Sumitomo mengajak kepada seluruh masyarakat Budha untuk bersama-sama, bersatu untuk menjaga pemilu 2024 dengan damai.
"Jangan terprovokasi dengan berita berita hoax. Beda pilihan adalah hal biasa, terpenting adalah menjaga kesatuan dan persatuan NKRI selama nya," kata Henry.
Ia mengaku bahwa pesta demokrasi harus dilaksanakan dengan damai, aman dan tenteram.
"Pesta demokrasi ini seharusnya dilaksanakan dengan nuansa damai, senang dan bahagia," cetusnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News