Kamis, 18 April 2024 06:38

Kasus Kekerasan dan Pembunuhan di Makassar, DP3A Akan Dampingi Pemulihan Trauma Anak Korban

Editor : Nurdin Amir
Penulis : Samsir
Kepala DP3A Kota Makassar, Achi Soleman saat memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (17/4/2024). @Jejakfakta/Samsir
Kepala DP3A Kota Makassar, Achi Soleman saat memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (17/4/2024). @Jejakfakta/Samsir

Anak mengalami trauma yang berkepanjangan butuh didampingi.

Jejakfakta.com, Makassar -- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar akan melakukan pendampingan terhadap anak korban atas terbongkarnya kasus pembunuhan istri oleh suami sendiri yang dikubur di belakang rumah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ini menjadi kewajiban kami dari pemerintah dalam hal ini memberikan layanan konseling psikologi dengan anak," kata Kepala DP3A Kota Makassar, Achi Soleman kepada wartawan, Kamis (17/4/2024).

"Karena kami yakin bahwa apa yang dialami oleh anak tersebut pasti mengalami trauma yang berkepanjangan dan ini perlu pendekatan secara persuasif dan perhatian yang lebih khusus," sambungnya.

Baca Juga : Kasus Suami Bunuh Istri di Makassar, DP3A Makassar Minta Foto Anak Korban Tidak Diekspos

Dengan melihat kasus yang menimpa anak tersebut, kata Achi Soleman, sangat kuat akan terjadi trauma yang mendalam bagi anak tersebut.

"Kalau kita lihat dari gerak-gerik, dari ekspresi itu bisa menunjukkan bahwa dia mengalami trauma yang begitu panjang," ungkapnya.

Olehnya itu, lanjut Achi Soleman, sangat perlu dilakukan pendampingan terhadap anak tersebut. Bukan tanpa sebab, trauma yang dialami anak bila tidak mendapat pemulihan bisa berdampak buruk untuk melanjutkan hari-harinya.

Baca Juga : Anak Trauma, Ibunya Dibunuh dan Jadi Korban Kekerasan Ayahnya

"Saat ini belum dibawa untuk konseling karena melihat situasi dan kondisi, kami juga punya cara tertentu untuk melakukan pendekatan itu," tutupnya.

Diketahui, hasil penyelidikan sementara polisi, kasus kekerasan dan dugaan pembunuhan ini terjadi di Jalan Kandea, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2017.

Hal itu diungkapkan langsung Kapolrestabes Makassar, Kombes Mohammad Ngajib setelah pihaknya mendapat hasil penyelidikan terbaru.

Baca Juga : Trauma Usai Alami Kekerasan, Anak Usai 3 Tahun di Makassar Jalani Konseling di Psikolog

"Kita dapatkanlah bahwa kejadian kasus pembunuhan itu terjadi sekitar bulan Agustus tahun 2017," ungkap Ngajib saat ditemui Wartawan, Selasa (16/4/2024).

Kemudian dugaan motif dari pembunuhan, kata Ngajib, pelaku diduga nekat menganiaya korban lantaran kepicut rasa cemburu usai diduga korban telah berkomunikasi dengan mantan pacarnya.

"Motif dari pada kejadian pembunuhan ini adalah didasari rasa cemburu pelaku atau suami terhadap istri atau korban," ungkap Ngajib.

Baca Juga : Mahasiswi Kedokteran di Makassar Disekap 3 Perampok di Rumahnya, Pelaku Menggasak Barang Berharga

"Saat itu, ada perjanjian atau sudah ada janji untuk ketemu mengadakan satu acara kemudian diinformasikan bahwa istrinya ini ketemu dan komunikasi dan bersama-sama dengan mantan pacarnya," sambungnya.

Korban, lanjut Ngajib, dianiaya pelaku dengan cara memukulnya menggunakan balok kayu serta menggunakan tangan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

"Penganiayaan sebanyak 3 kali, yang pertama menggunakan balok, kedua balok, ketiganya menggunakan balok dan melakukan pemukulan," sebutnya.

Usai korban meninggal, lanjut Ngajib, pelaku menguburnya di belakang rumah.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#anak korban #kekerasan dan pembunuhan #DP3A Kota Makassar #Trauma #konseling
Youtube Jejakfakta.com