Selasa, 07 Mei 2024 09:32

Tak Ada Dokter Spesialis di Daerah, Presiden Jokowi: Ini PR Besar Kita

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya. Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di kabupaten, kota, sudah sampai di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialis yang tidak ada,” kata Jokowi.

Jejakfakta, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoal rendahnya jumlah dokter dan tidak adanya dokter spesialis di daerah.

“Selalu keluhan di daerah, utamanya di provinsi-provinsi kepulauan selalu adalah dokter spesialis yang tidak ada. Ini menjadi PR besar kita menurut saya, karena rasio dokter berbanding penduduk kita saya juga kaget saya tadi pagi baru baca 0,47 dari 1000,” kata Presiden Jokowi saat pidato peresmian Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Kita, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian tersebut. Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Baca Juga : Direktur Fasyankes : Aliyah Mustika Ilham Miliki Peran Strategis Berdirinya RS Vertikal Makassar

Presiden Jokowi mengetahui keluhan kurangnya dokter di daerah setelah selama beberapa bulan terakhir Presiden berkunjung ke berbagai fasilitas kesehatan di daerah. Kunjungan untuk memastikan ketersediaan peralatan medis modern seperti MRI, mammografi, dan cath lab.

Presiden pun menyoroti pentingnya peningkatan jumlah dokter spesialis. Indonesia saat ini berada di peringkat 147 dunia dan peringkat 9 di ASEAN terkait jumlah dokter yang ada.

“Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya. Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di kabupaten, kota, sudah sampai di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialis yang tidak ada,” kata Jokowi.

Baca Juga : Yang Bikin Kagum Presiden Jokowi dengan RS Kemenkes Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya kolaborasi antara fakultas kedokteran dan rumah sakit guna mengatasi masalah tersebut. 

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam laporannya menyebut bahwa saat ini terdapat 24 fakultas kedokteran dan ada 420 rumah sakit di Indonesia.

“Dua mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yang sebanyak-banyaknya, dengan standar-standar internasional,” kata Presiden.

Baca Juga : Presiden Jokowi Resmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar 

Presiden berharap kelengkapan alat-alat kesehatan di rumah sakit atau Puskesmas di berbagai daerah di Indonesia dapat segera terlaksana. (Sumber: BPMI Setpres)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#RSIA Harapan Kita #Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama #Presiden Jokowi #Budi Gunadi Sadikin #dokter spesialis kurang #Fakultas Kedokteran
Youtube Jejakfakta.com