Senin, 15 Juli 2024 19:49

Anggrek Mamasa Menatap Dunia, Menuju Kawasan Konservasi Skala Besar

Editor : Redaksi
Penulis : Samsir
Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, melihat Anggrek Mamasa usai saat meluncurkan Gerakan Konservasi Anggrek Mamasa di Desa Toddongbakaru, Kecamatan Mamasa, Senin (15/7/2024).  @Jejakfakta/dok. Humas Pemprov Sulbar
Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, melihat Anggrek Mamasa usai saat meluncurkan Gerakan Konservasi Anggrek Mamasa di Desa Toddongbakaru, Kecamatan Mamasa, Senin (15/7/2024). @Jejakfakta/dok. Humas Pemprov Sulbar

Mamasa yang memiliki 400 jenis anggrek, dengan potensi penemuan varietas baru yang terus berkembang.

Jejakfakta.com, Mamasa -- Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, resmi ditetapkan sebagai Kawasan Anggrek Indonesia. Penetapan ini didasari kekayaan alam Mamasa yang memiliki 400 jenis anggrek, dengan potensi penemuan varietas baru yang terus berkembang. Keunikan anggrek Mamasa, yang bahkan dapat ditemukan di ketinggian 2.000 kaki dan menyelimuti hutan, termasuk spesies langka Trichotosia Andreas dengan bulu halus berwarna putih dan hijau, menarik perhatian banyak pihak.

Fenomena ini mendorong semangat para pemuda Mamasa untuk membentuk komunitas anggrek. Melihat potensi besarnya, Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, mendorong Pemda Mamasa dan masyarakat untuk menjadikan anggrek sebagai komoditas unggulan.

"Harus skala industri dan besar. Jangan sekedar penangkaran. Harus skala industri agar dunia menatap Mamasa," jelas Bahtiar saat meluncurkan Gerakan Konservasi Anggrek Mamasa di Desa Toddongbakaru, Kecamatan Mamasa, Senin (15/7/2024).

Baca Juga : Pj Gubernur Sulbar Kenang Alwi Hamu: Figur Teladan dan Petarung Sejati

Acara peluncuran ini dihadiri pula oleh komunitas anggrek muda Mamasa yang memamerkan ratusan jenis anggrek hasil peliharaan mereka, termasuk Phalaenopsis, Vanda, Araceae, dan Hoya. Para petani anggrek ini telah membuktikan potensi ekonomi dengan meraup keuntungan hingga ratusan juta per tahun.

Pj Bahtiar mendorong komunitas ini untuk meningkatkan skala usaha dan memanfaatkan sistem bisnis. "Saya sudah kontak OJK. Minta bantuan perbankan. Tidak akan bisa berkembang kalau selalu berharap bantuan dan uluran tangan. Harus skala usaha dan bisnis," tandasnya.

Mewakili komunitas Anggrek Mamasa, Andreas menyambut gembira arahan dan dukungan Pj Bahtiar. "Mewakili teman-teman, saya mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur karena benar-benar konsen pada pengembangan tanaman hias sebagai produk hortikultura yang selama ini kami kembangkan sejak tahun 2017," ujar Andreas.

Baca Juga : Pj Gubernur Bahtiar Bawa OPD Sulbar Studi Karya di Bulukumba

Andreas dan komunitasnya antusias dengan dukungan dan program dari Pemprov Sulbar ini. "Kami benar-benar bangga sebab baru kali ini mendapat support dan program yang bisa mendorong kami untuk naik level sehingga kami bisa memproduksi lebih banyak anggrek," ungkapnya.

Dengan konservasi skala besar dan pengembangan berkelanjutan, anggrek Mamasa diyakini akan menjadi primadona di kancah internasional, membawa harum nama Mamasa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#Anggrek Mamasa #Kabupaten Mamasa #komoditas unggulan #Tanaman Hias #Bahtiar Baharuddin
Youtube Jejakfakta.com