Jejakfakta.com, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan pentingnya kolaborasi antara ulama, umara (pemerintah), dan umat sebagai fondasi utama dalam membangun Kota Makassar yang religius, berkarakter, dan berkelanjutan.
Pernyataan tersebut disampaikan Munafri saat menjadi pembicara utama dalam Diskusi Bulanan IMMIM yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Lembaga Dakwah IMMIM dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Gedung IMMIM, Jalan Jenderal Sudirman, pada Sabtu (4/10/2025).

“Kolaborasi erat ketiga elemen ini kami yakini akan menghadirkan kekuatan besar untuk menjadikan Makassar sebagai kota maju yang tetap memegang nilai-nilai luhur,” ujar Munafri yang akrab disapa Appi.
Baca Juga : HUT ke-418 Makassar Jadi Momentum Silaturahmi Kepala Daerah Se-Sulsel
Menurut politisi Partai Golkar tersebut, dakwah dan pembangunan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah membutuhkan bimbingan moral dari ulama, sementara ulama memerlukan dukungan kebijakan agar pesan dakwah bisa diterima luas oleh masyarakat.
“Kalau ulama berjalan sendiri tanpa dukungan umara, maka pesan dakwah tidak akan maksimal. Sebaliknya, pemerintah tanpa ulama akan pincang,” jelasnya.
Munafri mengibaratkan umara sebagai lautan, ulama sebagai sungai, dan umat sebagai muara yang menyatukan keduanya dan memberi kehidupan bagi masyarakat.
Baca Juga : HUT Ke-418 Kota Makassar, Puluhan Ribu Warga Kompak Ramaikan Jalan Sehat
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Munafri mendorong para mubalig untuk mampu beradaptasi dengan media digital dalam menyampaikan dakwah. Menurutnya, dakwah digital menjadi peluang sekaligus tantangan yang harus direspon dengan bijak.
“Syiar hari ini bisa langsung dilakukan di berbagai platform digital. Bahkan, banyak mubalig yang telah memperoleh penghasilan dari dakwah digital. Asalkan kontennya bertanggung jawab dan tidak saling menjatuhkan,” tegasnya.
Ia juga meminta IMMIM untuk membuat rambu-rambu agar para dai tetap berada di jalur yang benar dan menjaga marwah ulama, khususnya di ruang publik seperti media sosial.
Baca Juga : Pemkot Makassar dan Kemenkeu RI MoU Pemanfaatan Aset Negara untuk MCH
Lebih lanjut, Munafri berharap agar fungsi masjid tidak hanya terbatas sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan umat. Menurutnya, masjid harus berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial masyarakat.
Dalam bidang pendidikan, Pemkot Makassar berencana memperkuat porsi pendidikan agama dan karakter di jenjang sekolah dasar. Munafri menilai, anak-anak tidak cukup hanya cerdas secara akademik, tetapi juga harus memiliki akhlak yang baik.
“Hari ini, pelajaran agama hanya dua jam seminggu. Itu tidak cukup. Tidak semua anak berasal dari rumah tangga ideal. Karena itu, kita akan meramu kurikulum baru yang mengintegrasikan nilai agama, karakter, dan kearifan lokal,” jelasnya.
Baca Juga : Makassar Toreh Prestasi Nasional, Munafri Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Terbaik 2025
Ia menyebut nilai-nilai budaya Bugis-Makassar seperti sipakatau, siri’ na pacce, dan tabe sebagai unsur penting yang akan dimasukkan dalam kurikulum.
Acara tersebut ditutup dengan penandatanganan MoU antara IMMIM dan Pemerintah Kota Makassar sebagai tonggak awal penguatan kolaborasi di bidang dakwah, pendidikan, dan pembinaan sosial keagamaan.
“Pemerintah Kota Makassar akan terus mendukung ulama dan mubalig, karena penyelesaian masalah sosial membutuhkan pendekatan dakwah yang berkelanjutan,” tutup Munafri.
Baca Juga : Munafri Sebut Pemkot Makassar Fokus pada Pelayanan Publik yang Responsif dan Manusiawi
Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kominfo Makassar Moh Roem, Kepala Dinas Pendidikan Achi Soleman, serta Kabag Kesra Pemkot Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




