Selasa, 13 Februari 2024 13:59

Film Dirty Vote Tembus 16 Juta Penonton, Dandhy Laksono: Ada Enggak Ada Pemilu Saya Bikin Film

Editor : Nurdin Amir
Penulis : Samsir
Sutradara Film dokumenter Dirty Vote Dandhy Dwi Laksono saat proses produksi. @Jejakfakta/dok.  Behind the scene Dirty Vote
Sutradara Film dokumenter Dirty Vote Dandhy Dwi Laksono saat proses produksi. @Jejakfakta/dok. Behind the scene Dirty Vote

Yang Ketujuh pada 2014, kemudian Sexy Killers di 2019, dan Dirty Vote di 2024. Ketiganya dikeluarkan jelang waktu pencoblosan Pemilu.

Jejakfakta.com, Makassar -- Film dokumenter Dirty Vote yang jadi sorotan publik sejak ditayangkan pada Minggu 11 Februari 2024 telah mencapai belasan ribu penonton. Film tersebut mencoba menguraikan dugaan penyalahgunaan kekuasaan terhadap proses Pemilu menguntungkan salah satu pihak tertentu.

Seperti diketahui, film ini disutradarai oleh Dandhy Laksono yang juga pernah menghebohkan publik setelah merilis film berjudul sexy killer pada tahun 2019 lalu.

Seyogyanya Dirty Vote akan menjadi tontonan yang reflektif di masa tenang pemilu. "Diharapkan 3 hari yang krusial menuju hari pemilihan, film ini akan mengedukasi publik serta banyak ruang dan forum diskusi yang digelar,” ujar Dandhy dalam keterangan persnya.

Baca Juga : Film Dokumenter Kecurangan Pemilu Tayang Hari Ini

Dandhy Dwi Laksono menegaskan dirinya adalah pembuat film. Ada tidak ada Pemilihan Umum (Pemilu), ia tetap bikin film.

“Jadi sekali lagi, ada enggak ada Pemilu, ya saya bikin film. Pekerjaan saya bikin film,” kata Dandhy, dikutip dari YouTube Indonesia Baru, Selasa (13/2/2024).

Pernyataan itu disampaikan Dandhy menanggapi pertanyaan, bahwa kenapa dirinya selalu mengeluarkan film saat momentum Pemilu.

Baca Juga : Mimbar Demokrasi Perempuan Desak Presiden Jokowi Menghentikan Penyalahgunaan Kekuasaan dalam Pemilu

Misalnya, Yang Ketujuh pada 2014, kemudian Sexy Killers di 2019, dan Dirty Vote di 2024. Ketiganya dikeluarkan jelang waktu pencoblosan Pemilu.

Dilihat dari akun YouTube Dirty Vote, pukul 12.00 Wita, jumlah penonton sebanyak 6.983.184 dengan komentar sebanyak 59 ribu.

Sementara itu, akun YouTube PSHK Indonesia, film tersebut sudah ditonton 6.809.461 dengan komentar sebanyak 90 ribu. Sementara dikanal Refly Harun jumlah penonton sebanyak 2.588. 423 dengan komentar sebanyak 29 ribu.

Baca Juga : APTIK Indonesia: Rusaknya Tatanan Hukum dan Demokrasi Jelang Pemilu 2024

Film Dokumenter tersebut dibintangi Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#Dirty Vote #penyalahgunaan kekuasaan #Dandhy Laksono
Youtube Jejakfakta.com