Rabu, 05 Maret 2025 04:13

Cerita Mahasiswa Makassar Bertahan Puasa di Rantau

Editor : Redaksi
Penulis : Samsir
Fendi, Yudhoyono Basri dan Uki sahur bareng. @Jejakfakta/Istimewa
Fendi, Yudhoyono Basri dan Uki sahur bareng. @Jejakfakta/Istimewa

Merantau saat puasa memang penuh tantangan, tapi justru di situlah kita belajar mandiri sambil merawat rindu pada kampung halaman.

Jejakfakta.com, MAKASSAR – Bagi mahasiswa perantau, sahur tanpa keluarga saat Ramadan bisa menjadi momen yang menyesakkan. Namun, di sisi lain, hal ini juga bisa menjadi pengalaman berharga dalam hidup, terutama dalam hal kemandirian.

Rasa rindu pada kampung halaman saat Ramadan tentu tidak terelakkan. Aktivitas sehari-hari dan orang-orang yang ditemui sebelumnya tidak lagi sama.

Meski demikian, menjalani puasa di perantauan juga bisa menjadi ajang pembelajaran hidup. Mahasiswa dapat belajar mengatur diri sendiri, bersabar, dan tetap tabah menyelesaikan berbagai aktivitasnya.

Baca Juga : Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025

Seperti yang dialami Yudhoyono Basri, seorang mahasiswa rantau yang tengah menempuh pendidikan di salah satu kampus ternama di Kota Makassar. Ia mengaku selalu merindukan kampung halamannya setiap kali Ramadan tiba.

"Tentu rindu dengan suasana kampung, apalagi masakan orang tua di rumah," ujar pria kelahiran Polewali Mandar ini.

Namun, Yudhoyono juga merasakan pengalaman berharga selama Ramadan di perantauan. Selain belajar mandiri, ia juga harus membagi waktu untuk aktivitas organisasi kemahasiswaan yang diikutinya.

Baca Juga : Pererat Silaturahmi di Bulan Ramadan, Aliyah Mustika Ilham Buka Puasa Bersama di Masjid Cheng Ho

"Masih kuliah juga, harus mengurus organisasi. Ya, dijalani saja, mudah-mudahan ada hikmahnya," ujarnya.

Berbeda dengan Yudhoyono, Uki, seorang mahasiswa pascasarjana di Makassar, mengaku sudah terbiasa menjalani Ramadan jauh dari kampung halaman.

"Rindu kampung halaman saat Ramadan itu pasti ada, tetapi setelah beberapa kali menjalani puasa di kota, rasanya sudah biasa. Dulu, saat awal-awal merantau, rasanya memang berat," ujar pria asal Maluku tersebut.

Baca Juga : Tahun Kelima SWAT 145 Berbagi Takjil di Makassar

Senada dengan Uki, Fendi, seorang mahasiswa asal Kabupaten Enrekang, juga mengaku sudah terbiasa menjalani puasa di perantauan.

"Sudah terbiasa, toh," ujarnya singkat tanpa ekspresi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

#mahasiswa perantau #Ramadan #sahur
Youtube Jejakfakta.com