Jejakfakta.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar bersama Pemerintah Australia membahas integrasi program Makassar Livable City Plan (MLCP) dalam rangka memperkuat pengembangan Makassar Smart City yang berkelanjutan.
Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, di Kantor Balai Kota Makassar, Kamis (30/10/2025).

Pertemuan ini dihadiri oleh Konsul Jenderal Australia, Alex Stephen, perwakilan Ramboll Australia, ASEAN Australia Smart Cities Trust Fund (AAS CTF), serta sejumlah pejabat Pemkot Makassar, di antaranya Tim Ahli Pemkot Dara Nasution, Kadis Kominfo, Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Kadis Penataan Ruang.
Baca Juga : HUT ke-418 Makassar Jadi Momentum Silaturahmi Kepala Daerah Se-Sulsel
Dalam pertemuan tersebut, Ratna Dewi Oktaviana, Sub Project Lead proyek AAS CTF Makassar sekaligus Associate Director Urban Planning Ramboll Singapura, memaparkan perkembangan dan arah kolaborasi program Smart City di Kota Makassar.
Ratna menjelaskan, program MLCP merupakan bagian dari kerja sama Pemerintah Australia melalui AAS CTF, yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB) dan diimplementasikan oleh Ramboll sejak tahun 2020 hingga 2022.
“Program ini diinisiasi sejak 2020–2021 dengan dukungan penuh Pemerintah Australia dan dikelola oleh ADB. Ramboll berperan sebagai konsultan pelaksana yang membantu menyiapkan perencanaan kota berketahanan dan berkelanjutan,” ujarnya.
Baca Juga : HUT Ke-418 Kota Makassar, Puluhan Ribu Warga Kompak Ramaikan Jalan Sehat
Ia menambahkan, pertemuan kali ini bertujuan meninjau kembali hasil dan rekomendasi MLCP agar dapat disesuaikan dengan arah pembangunan baru Kota Makassar yang mengusung visi ‘Makassar Mulia’ sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2025–2029.
“Kami ingin memastikan hasil studi terdahulu masih relevan dengan visi baru Makassar Mulia, sehingga program ini dapat mendukung agenda prioritas Wali Kota,” jelasnya.
Ratna juga mengungkapkan bahwa Ramboll bersama AAS CTF telah melakukan serangkaian meeting dan workshop teknis dengan sejumlah OPD, seperti Dinas Tata Ruang, Diskominfo, Dinas Perumahan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, hingga PDAM.
Baca Juga : Makassar Toreh Prestasi Nasional, Munafri Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Terbaik 2025
“Tujuannya agar visi dan misi MLCP bisa diintegrasikan dengan program strategis Pemkot. Hasilnya sangat positif, banyak potensi kolaborasi antara MLCP dengan program Makassar Mulia,” katanya.
Menurut Ratna, MLCP dapat berfungsi sebagai alat perencanaan strategis (planning tool) untuk mewujudkan kota yang layak huni (livable), cerdas (smart), dan berkelanjutan, sekaligus mendukung percepatan realisasi program Lontara Plus yang digagas Pemkot.
“Jika disetujui Wali Kota, MLCP bisa menjadi tools kebanggaan Kota Makassar. Dalam dua tahun pertama, kami yakin akan banyak quick wins yang bisa langsung dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga : Munafri Sebut Pemkot Makassar Fokus pada Pelayanan Publik yang Responsif dan Manusiawi
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Australia dan Ramboll terhadap pengembangan kota pintar di Makassar.
“Kolaborasi ini bukan sekadar digitalisasi layanan, tapi bagaimana seluruh sektor bergerak bersama, dari tata ruang, transportasi, hingga lingkungan,” ujarnya.
Munafri menegaskan, Makassar sebagai kota pesisir harus terus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan ketahanan lingkungan.
Baca Juga : Munafri Gagas Bulan UMKM untuk Perkuat Ekonomi Kerakyatan Makassar
“Kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mewujudkan tata kelola kota modern yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan iklim. Kami ingin agar program ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi warga Makassar,” tegasnya.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama internasional dan mempercepat transformasi Makassar menuju kota cerdas dan tangguh melalui dukungan Ramboll, AAS CTF, dan ADB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




